Gaza, MINA – Gerakan Perlawanan Palestina Hamas pada Jumat (23/6) mengutuk penodaan sebuah masjid di desa Urif di Tepi Barat yang diduduki oleh pemukim Israel, serta perobekan dan pembakaran Al-Qur’an.
“Apa yang terjadi adalah kejahatan keji dan eskalasi berbahaya dari perang agama yang dilakukan oleh institusi Zionis,” kata Hamas. Al-Mayadeen melaporkan.
Gerakan yang berbasis di Gaza itu menekankan, perilaku brutal ini “didukung oleh tentara [Israel] dan pemerintah, merupakan provokasi terhadap perasaan semua orang, rakyat kita dan bangsa kita, dan pengabaian yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesuciannya.”
Hamas juga menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa “penodaan masjid oleh kawanan pemukim dan pembakaran Al-Quran di Tepi Barat adalah perilaku rasis yang tercela, yang membutuhkan sikap yang jelas dari pejabat dan tokoh terkemuka bangsa Islam dan lembaga keagamaan.”
Baca Juga: Hamas: Kejahatan Israel di Tepi Barat Tidak akan Hentikan Perlawanan
Pada hari Rabu (21/6), sekelompok pemukim Israel masuk ke sebuah masjid di Tepi Barat yang diduduki dan merobek halaman-halaman Al-Quran sebelum melemparkannya ke jalan, berdasarkan rekaman CCTV yang terungkap.
Seorang pemukim Israel, ditemani seekor anjing, menodai Kitab Suci umat Islam di depan sebuah masjid di desa Urif selatan Nablus, sementara sekelompok orang bertopeng berjaga-jaga.
Orang yang sama kemudian masuk ke sekolah di desa dan membakar sejumlah ruang kelasnya sebelum mencoba membakar rumah dan masjid Palestina.
Pemerintah pendudukan Israel dan pemukimnya “bertanggung jawab penuh atas akibat dari perang agama fanatik,” kata Hamas. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Hamas Sebut Pernyataan Trump tentang Gaza ‘Rasis’
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump Ingin Ambil Alih Gaza Setelah Usir Warga Palestina