Tolikara, Papua, 13 Syawal 1436/29 Juli 2015 (MINA) – Pembangunan kembali Masjid Baitul Muttaqin yang hangus terbakar pada Hari Raya Idul Fitri lalu, telah dimulai oleh para personil Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Tolikara, Papua.
Ketua tim relawan lembaga medis kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) untuk Papua, Ir. Nur Ikhwan Abadi, melaporkan pantauannya pada Selasa (28/7) langsung dari Tolikara.
“Pekerjaan pembangunan masjid di halaman markas Koramil mulai dikerjakan oleh TNI,” tulis Nur Ikhwan yang disertai foto kegiatan pembangunan sebagaimana yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (29/7).
“Masjid berukuran 10 x 12 meter persegi, memerlukan biaya Rp. 1,3 miliar,” Nur Ikhwan melaporkan.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Nur Ikhwan adalah insinyur yang belum lama ini selesai memimpin pembangunan Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina. Kedatangannya ke Tolikara bersama dua relawan MER-C lainnya.
Dia juga mengatakan, selain membangun masjid, pemerintah secara bersamaan juga membangun kembali ruko yang terbakar, namun direlokasi dari tempat semula dengan alasan tanah lokasi awal ruko statusnya masih sengketa.
Lokasi masjid lama berjarak sekitar 100 meter dari lokasi masjid baru.
“Pekerjaan pembangunan masjid dan ruko (rumah kios) dilakukan langsung oleh personil TNI,” kata Nur Ikhwan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Menurut Ketua Tim Pemulihan Pasca Bencana Sosial, Dr. Edy Range Tasak, diperlukan dana Rp. 80 miliar untuk pembangunan kembali ruko-ruko yang terbakar. (L/K01/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung