Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMBERITAAN TIDAK FAIR, SBY KECEWA PADA MEDIA ASING

Zaenal Muttaqin - Selasa, 5 Agustus 2014 - 19:59 WIB

Selasa, 5 Agustus 2014 - 19:59 WIB

914 Views

Presiden SBY menerima kedatangan PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, di Istana Merdeka (Foto: Setkab)
Presiden SBY menerima kedatangan PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, di Istana Merdeka (Foto: Setkab)

Presiden SBY menerima kedatangan PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, di Istana Merdeka (Foto: Setkab)

Jakarta, 9 Syawal 1435/5 Agustus 2014 (MINA) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa terhadap media-media asing yang sering tidak fair dalam pemberitaan dan lebih banyak menyampaikan sisi buruk saat memberitakan Indonesia.

“Saya kadang-kadang melihat TV-TV internasional itu, negeri kita ini hanya diwartakan yang buruk-buruknya saja. Padahal maunya kita, kalau yang baik ya juga diwartakan,” kata Presiden SBY kepada wartawan saat menunggu kedatangan PM Kepulauan Solomon, Gordon Darcy Lilo, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/8).

Menurut SBY, tiap hari ia paling cepat jam 12 malam saya baru beristirahat karena me review semua saluran tv internasional, apakah itu CNN, BBC, Euronews, dan Bloomberg.

“Karena itulah saya bisa membandingkan mana TV internasional yang fair dan seombang terhadap pemberitaan di dunia termasuk di Indonesia,” ujarnya seperti dilansir di laman Setkab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Diakui Presiden SBY, berita yang buruk memang dapat jadi cambuk bagi bangsa Indonesia. Namun, ia mengingatkan, mestinya media asing juga menulis berita yang baik sehingga ada keseimbangan.

Media asing kebanyakan mengabarkan hal-hal negatif tentang Indonesia. Oleh karena itu, Presiden berharap dalam perannya sebagai pemberi informasi, pers tak hanya kritis namun menyampaikan pemberitaan berimbang.

Sementara itu dalam pertemuannya dengan PM Gordon Darcy Lilo, menurut Presiden SBY, Pemerintah RI dan Pemerintah Solomon sepakat untuk membangun persahabatan yang didasarkan kepada penghormatan atas kedaulatan masing-masing negara.

“Hubungan bilateral dan kerja sama kedua negara kita bisa lebih baik lagi dalam bidang ekonomi dan lainnya,” kata Presiden SBY saat menerima PM Darcy Lilo.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Presiden menyebutkan, Kepulauan Solomon juga telah menjalin kerja sama teknik dengan Indonesia di bidang energi, perikanan, pembangunan, perdesaan, media, serta seni dan budaya.

Bagi PM Gordon Darcy Lilo, kunjungan ke Jakarta ini merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia. Sebelumnya, pada 11-14 Agustus tahun lalu, PM Solomon itu juga mengunjungi Presiden SBY di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dan menyempatkan diri mengunjungi Provinsi Papua dan Papua Barat.

Pada kunjungannya kali ini PM Gordon Darcy Lilo juga sekaligus meresmikan pembukaan kedutaan besar Kepulauan Solomon di Jakarta.

Kepulauan Solomon adalah sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua Nugini. Sementara Gordon Darcy Lilo adalah Perdana Menteri ke-15 negara itu sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1978.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mendampingi Presiden saat menerima PM Solomon itu antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo. (T/P07/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Breaking News
Indonesia
test