Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan Genjatan Senjata Berlanjut, Perbatasan Rafah Akan Kembali Dibuka

sri astuti Editor : Rana Setiawan - 13 detik yang lalu

13 detik yang lalu

0 Views

Penyebrangan perbatasan Rafah, selatan Jalur Gaza Selatan, Palestina. (Foto: Wafa)

Rafah, MINA – Persiapan sedang dilakukan agar penyeberangan Rafah dapat dibuka dan mulai beroperasi lagi karena kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas “sudah di ambang pintu”, sumber-sumber Mesir mengatakan kepada The New Arab pada Selasa (14/1).

Pengaturan telah dimulai untuk memungkinkan masuknya bantuan segera setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan, kata laporan itu, seraya menambahkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar akan menyeberang ke daerah kantong yang terkepung itu sebagai prioritas.

Warga Palestina yang terluka juga akan diizinkan untuk melakukan perjalanan melalui penyeberangan itu dalam waktu sepekan setelah kesepakatan gencatan senjata dicapai, sumber itu menambahkan.

Tenda untuk menampung para pengungsi dan peralatan untuk menyingkirkan puing-puing juga akan dibawa masuk.

Baca Juga: Di Tengah Negosiasi Gencatan Senjata, Israel Bunuh 23 Warga Gaza

Pada hari Senin, pejabat Mesir, Israel, dan AS bertemu di Kairo untuk membahas Koridor Philadephi dan penyeberangan Rafah. Penyeberangan itu, yang terletak di antara Mesir dan Gaza, merupakan jalur penyelamat bagi bantuan darurat yang masuk ke daerah kantong yang terkepung itu.

Pertemuan tersebut difokuskan pada perlindungan perbatasan setelah pasukan Israel mundur dari koridor Philadelphia dan area penyeberangan Rafah. Para pejabat juga membahas tahapan penarikan pasukan Israel dan bagaimana Mesir dapat memastikan keamanan perbatasan di masa mendatang.

Mantan Asisten Menteri Luar negeri Mesir, Husseun Haridi, mengatakan Mesir memiliki kapasitas penuh untuk mengoperasikan penyeberangan Rafah dengan efisiensi tinggi untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan, pemindahan korban luka, dan pertukaran tahanan.

Ia menambahkan, ini semua bergantung pada koordinasi dan manajemen penuh di sisi Palestina dari penyeberangan tersebut, dengan mencatat peran Otoritas Palestina untuk memastikan proses tersebut diselesaikan dengan benar.

Baca Juga: Anggota Knesset: Netanyahu Prioritaskan Kepentingan Koalisi daripada Pertukaran Tawanan

Perkembangan terbaru terjadi saat para negosiator bertemu di Doha pada hari Selasa, untuk menyelesaikan persyaratan setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan hampir disetujui.

Para mediator memberikan draf akhir perjanjian kepada Israel dan Hamas pada hari Senin, kata seorang pejabat yang diberi pengarahan tentang negosiasi tersebut, setelah “terobosan” tengah malam dalam pembicaraan yang dihadiri utusan dari presiden AS yang akan lengser dan Presiden terpilih Donald Trump.

Tahap pertama kesepakatan tersebut akan melihat penghentian permusuhan dan 33 tawanan dibebaskan sebagai ganti 50 tahanan Palestina. Kesepakatan tersebut juga akan mengizinkan lonjakan bantuan kemanusiaan sekitar 600 truk masuk setiap hari.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan 46.645 warga Palestina dan melukai lebih dari 110.012 lainnya. Perang tersebut telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam. []

Baca Juga: Israel Tolak Kembalikan Jenazah Yahya Sinwar ke Pejuang Palestina

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Zionis Israel Larang Kunjungan Pengacara Dokter Abu Safiya di Penjara  

Rekomendasi untuk Anda