Jakarta, MINA- Pemerintah diminta membuat pelayanan khusus untuk kaum disabilitas atau difabel guna memudahkan mereka dalam beribadah.
Akses khusus kaum difabel direncanakan menjadi salah satu pembahasan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Nahdlatul Ulama (NU) yang diadakan pada 23-25 November 2017 di Mataram, NTB.
Dalam jumpa pers dengan wartawan, Ketua Munas Robikin Emhas menyebut isu ini menjadi salah satu pembahasan utama dalam perhelatan para ulama NU kali ini.
Robikin mengaku dalam diskusi dengan kaum difabel sebelum munas, banyak yang mengeluhkan akses mereka ketika berada di masjid.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Misalkan, yang memakai kursi roda sering disuruh pindah ke belakang karena dianggap rodanya bisa najis, sementara dia misalkan sudah berada di shaf paling depan untuk shalat Jumat,” katanya.
Untuk itu, rekomendasi yang dihasilkan pada Munas diharapkan NU agar menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan mereka kemudahan dalam mengakses fasilitas publik.
Robikin juga mengatakan Munas kali ini akan melibatkan kaum difabel baik sebagai peserta maupun sebagai peninjau.
“Yang nanti akan membacakan alQuran di pembukaan juga adalah difabel, dan di beberapa sesi lainnya juga ada dari mereka,” katanya.(L/RE1/RS3)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Mi’raj News Agency (MINA)