Khartoum, MINA – Setelah Pemerintah Sudan yang dipegang oleh militer memblokir sistem komunikasi berbasis internet, KBRI di Khartoum memberikan layanan Wi-fi gratis kepada warga Indonesia yang sedang berada di negara Afrika itu, menurut keterangan tertulis Persatuan Pelajar Indonesia.
Dewan Pengurus PPI mengatakan dalam pernyataannya pada Kamis (6/6), pemutusan akses Internet di seluruh negara bagian Sudan oleh Dewan Transisi Militer (DTM) dikarenakan demonstrasi yang eskalasinya meningkat secara drastis.
Pada Senin (3/6) pascaserangan brutal militer terhadap kamp aksi duduk pemrotes yang menewaskan lebih 100 orang, Asosiasi Pekerja Professional (SPA) Sudan menyerukan demonstrasi total menolak pemerintahan yang mengakibatkan lumpuhnya beberapa objek vital di Sudan.
“Mereka (pemrotes) menutup jalan-jalan protokol, termasuk Bandara Internasional Khartoum,” kata PPI dalam pernyataannya.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Atas kejadian ini, KBRI Khartoum telah memberikan imbauan baik secara formal maupun informal kepada seluruh WNI di Sudan untuk terus meningkatkan kewaspadaan. KBRI memfasilitasi Wi-fi bagi WNI yang ingin berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia,” kata PPI.
PPI menegaskan, WNI, terutama mahasiswa Indonesia di Sudan, dalam keadaan aman dan mendapatkan perlindungan di asrama kampus. Mereka yang tinggal di luar kampus pun jauh dari daerah sasaran demonstrasi.
“Dikarenakan akses internet yang terbatas, bagi kerabat ataupun masyarakat yang ingin menanyakan seputar kondisi terkini di Sudan, kami sarankan untuk dapat berkomunikasi langsung melalui pihak KBRI Khartoum atau kepada perwakilan kami di Indonesia, Saudara Muhammad Ruhiyat Haririe (+249111673998),” tambah pernyataan tersebut. (L/K06/RI-1)
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Mi’raj News Agency (MINA)