Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMERINTAH SUSUN KEBIJAKAN ROADMAP E-COMMERCE

Chamid Riyadi - Senin, 7 September 2015 - 19:20 WIB

Senin, 7 September 2015 - 19:20 WIB

553 Views

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara (Foto: Metro)
Menteri Komunikasi dan Informatika <a href=

Rudi Antara (Foto: Metro)" width="300" height="200" /> Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (Foto: Metro)

Jakarta, 23 Dzulqa’dah 1436/7 September 2015 (MINA) –  Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyusunan road map e-commerce di Indonesia.

“Urusan e-commerce bukan hanya urusan Kominfo, namun ada 8 lembaga yang akan terlibat,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara di Jakarta, Senin (7/9).

Rudi menyebutkan, dibandingkan tahun lalu, aset e-commerce di Indonesia mencapai delapan milliar dolar AS.  Tahun ini, aset sudah mencapai 12 Miliar dolar.

“Kalau dibandingkan dengan Tiongkok yang asetnya mencapai 436 Miliar dolar, itu berarti totalnya tiga kali APBN Indonesia,” kata Rudi.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Ia menambahkan, di Amerika aset e-commerce mencapai 309 miliar dolar. Di negara-negara kawasan Asia, pemerintahannya sangat mensupport pembuatan star up (aplikasi). Salah satunya di Brunei Darusallam.

“Bagi mereka para pengembang dan pembuat star up akan mendapatkan uang sebesar 30 ribu ringgit (di Brunei) ,” kata Rudi.

Rudi mengungkapkan, kelanjutan persiapan penyusunan kebijakan road map e-commerce sudah sampai 98 persen.

“Menko Perekonomian sebagai pemimpin road map e- commerce tersebut,” kata Rudi.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Pihaknya hanya sebagai pembantu pelaksanaan yang mengkomunikasikan dari menteri ke menteri lainnya yang saling berkaitan untuk mendukung road map e-commerce ini.

Perdagangan elektronik (E-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), pemasaran elektronik (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

E-commerce merupakan bagian dari e-business, dengan cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. (L/P010/R03)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Ekonomi
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia