Yerusalem, MINA – Para pemimpin geraja di Patriark Latin Yerusalem mengecam tindakan polisi penduduka Israel yang menyerang para pelayat pada pemakaman wartawan Shireen Abu Aqleh.
Patriark Latin Pierbattista Pizzaballa, didampingi Patriark Ortodoks Yunani Yerusalem Theophilos III dan Direktur Umum Rumah Sakit Saint Joseph Jamil Koussa mengatakan dalam konferensi pers, di Rumah Sakit St Joseph, Senin (16/5).
Pizzaballa mengecam hal itu yang dipandang sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan tidak menghormati Gereja Katolik. Quds Press melaporkan.
Dia mengatakan, insiden itu yang disiarkan ke seluruh dunia, adalah “penggunaan kekuatan yang tidak proporsional” terhadap kerumunan ribuan orang yang mengantar jenazah.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
“Ini merupakan pelanggaran berat terhadap norma dan peraturan internasional, termasuk hak asasi manusia untuk kebebasan beragama, yang harus diperhatikan di ruang publik,” ujarnya.
“Serangan polisi Israel dan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, menyerang pelayat, memukul mereka dengan tongkat, menggunakan granat asap, menembakkan peluru karet, menakut-nakuti pasien rumah sakit, adalah pelanggaran berat terhadap norma dan peraturan internasional,” lanjutnya.
Rumah Sakit St Joseph juga merilis rekaman kamera keamanan yang menunjukkan pasukan Israel menyerbu gedung tempat jenazah Shireen terbaring, dan mengatakan 13 orang terluka akibat serangan itu.
Imran Khan dari Al Jazeera mengatakan, rumah sakit bersama dengan otoritas gereja, akan mengambil tindakan hukum terhadap otoritas Israel atas apa yang terjadi. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Mi’raj News Agency (MINA)