Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMIMPIN UIGHUR DUNIA TUDING CINA NYATAKAN PERANG KEPADA MUSLIM

Rudi Hendrik - Rabu, 1 Juli 2015 - 13:39 WIB

Rabu, 1 Juli 2015 - 13:39 WIB

805 Views

Kongres Uighur Dunia di Turki baru-baru ini menuding Pemerintah Beijing menyatakan “perang” terhadap Muslim dan Islam dengan melarang Muslim berpuasa. (Foto: AA)
Kongres Uighur Dunia di Turki baru-baru ini menuding Pemerintah Beijing menyatakan “perang” terhadap Muslim dan Islam dengan melarang Muslim berpuasa. (Foto: AA)

Kongres Uighur Dunia di Turki baru-baru ini menuding Pemerintah Beijing menyatakan “perang” terhadap Muslim dan Islam dengan melarang Muslim berpuasa. (Foto: AA)

Kayseri, Turki, 14 Ramadhan 1436/1 Juli 2015 (MINA) – Kongres Uighur Dunia di Turki baru-baru ini menuding Pemerintah Beijing menyatakan “perang” terhadap Muslim dan Islam dengan melarang Muslim berpuasa.

“Sayangnya dunia masih diam,” kata Wakil Presiden Kongres Seyit Tumturk kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (1/7).

Menurut laporan media internasional, Cina telah melarang warga Muslim Uighur di Daerah Otonomi Xinjiang, khususnya bagi anggota Partai Islam, PNS, siswa dan guru.

Tumturk menyebut daerah itu adalah satu-satunya wilayah Muslim di dunia, di mana orangnya dilarang beribadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Upaya negara tahun ini untuk mengontrol puasa bukan hal pertama.

“Sekitar 3.000 Uighur dibantai pada hari pertama puasa Ramadhan ketika mereka turun ke jalan memprotes larangan,” ungkap Tumturk merujuk peristiwa pada Ramadhan tahun lalu di mana di Yarkent, dua desa dibakar dan 3.000 Muslim dibunuh.

Dia menuduh Cina menantang dunia dengan “pembantaian” dan “tekanan psikologis” terhadap rakyat “Turkistan Timur”.

Banyak orang Turki menyebut Daerah Otonomi Xinjiang sebagai Turkistan Timur. Mereka yakin Uighur adalah di antara sejumlah suku Turki yang mendiami wilayah tersebut dan menganggap itu sebagai bagian dari Asia Tengah, bukan Cina.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Cina telah melaksanakan kebijakan asimilasi sistematis selama 66 tahun, ketika menginvasi Turkistan Timur,” kata Tumturk.

Dia menegaskan, Pemerintah Beijing telah menindas Uighur selama beberapa dekade, mencegah mereka mempraktekkan agama dan budayanya.

Dia mengkritik Organisasi Kerjasama Islam (OKI) karena tidak bertindak terhadap “kekejaman Cina”.  (T/P001/R05)

 

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asap mengepul di Lebanon selatan menyusul serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Tirus, Lebanon selatan, 23 September 2024. (Al Arabiya)
Internasional
Timur Tengah
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam