Pemkab Brebes Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi El-Nino

Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin melakukan pengecekan peralatan penanggulangan bencana mengahadapi dampak El-Nino (Foto: Zaenal MINA)

Brebes, MINA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes Jawa Tengah, menggelar apel pasukan sinergitas dalam pencegahan dan penanganan dampak El-Nino, Kamis (24/8).

Apel dipimpin langsung oleh Pj Bupati Brebes Urip Sihabudin yang digelar di di Islamic Center Brebes ini, diikuti berbagai komponen masyarakat.

“Apel ini tidak hanya untuk kesiapan menghadapi El-nino seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan saja tetapi bila terjadi bencana apapun, mereka siap siaga,” kata Urip.

Dari jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan lainnya betul- betul siaga 1 untuk menghadapi berbagai kemungkinan terburuk.

Terkait El Nino, Pemkab Brebes sepakat memenuhi kebutuhan air untuk kehidupan sehari-hari. Bila ada masyarakat yang membutuhkan air bersih, jangan segan-segan untuk melapor dan akan didroping sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga:  Menlu Retno Minta Presiden Majelis Umum PBB Terus Bantu Palestina

Urip berpesan, agar masyarakat menahan diri jangan membakar lahan. Seumpamanya beranggapan membakar lahan untuk kesuburan tanah perlu dicermati lagi.

“Karena masih ada banyak cara untuk membuat kesuburan tanah. Lahan kering yang berdekatan dengan hunian, jangan sampai dibakar,” kata Urip.

Kepada para nelayan, Urip juga menghimbau agar berhat-hati menambatkan kapal, jangan saling berdekatan. Cek dulu kondisi mesin agar jangan ada percikan api yang menimbulkan kebakaran kapal.

“Selalu terapkan waspada dan saling menjaga diri, agar kita terhindar dari dampak El-Nino,” pesan Urip.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Brebes Nushy Mansur menjelaskan, jajarannya dalam menghadapi dampak El Nino sudah memulai mitigasi, sosialisasi di radio, medsos dan kegiatan lainnya.

Baca Juga:  Menlu RI Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Presiden Iran

Nushy berharap masyarakat efesien dalam penggunaan air bersih dan menjaga sumber-sumber air bersih yang ada. Penggunaan utama air bersih untuk manusia. Kondisi ini, bila benar-benar terjadi adanya krisis air.

“Kebutuhan air minum utamanya untuk manusia,” tandas Nushy.

Pihaknya juga mengadakan monitoring di 17 kecamatan untuk memantau kebutuhan air di berbagai wilayah. Hingga saat ini sudah didistribusikan 300 ribu liter air yang terbagi, wilayah selatan, tengah, dan utara.

“Kami tidak sendirian, tetapi bersinergi dengan stakeholder yang memiliki kapasitas droping air seperti PDAM, PMI, dan Dinas Sosial, yang memilkki tanki air untuk suplai air bersih,” kata Nushy.

Turut hadir di kegiatan Apel, Ketua DPRD Brebes, Kapolres Brebes, Dandim 0713 Brebes, Ketua Pengadilan Negeri Brebes, Kepala Kejaksaan Negeri Brebes, Adm KPH Perhutani Balapulang, Adm KPH Perhutani Pekalongan Barat, para Kepala OPD Brebes dan undangan lainnya. (L/B04/P1)

Baca Juga:  BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf