Bandung, MINA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan salah satu dari 17 program untuk mewujudkan Pesantren Juara.
“Hari ini kita mulai langkah awal, yaitu Satu Pesantren Satu Produk agar pesantren bisa mandiri secara ekonomi, tanpa harus mengandalkan donasi dari orangtua siswa atau pemerintah,” kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat melaunching program itu di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Rabu (12/12).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, program tersebut untuk membantu pelatihan wirausaha, permodalan, packaging design, dan marketing.
Dalam unggahan Instagram pribadinya, Kang Emil mengungkapkan, pendapatan perbulan Pesantren Al-Ittifaq Bandung mencapai 200 Juta dari bisnis pertanian.
“Pesantren ini bisa menggratiskan biaya santri-santrinya. Ia menjadi contoh manajemen modern sebuah pesantren, contoh juara lahir batin. Jika ia bisa maka ribuan pesantren se-Jawa Barat harus bisa,” katanya.
Program OPOP (One Pesantren One Product) yang akan dikembangkan Pemprov Jabar selama 5 tahun ke depan untuk kemandirian ekonomi pesantren umat.
Di wilayah Jawa Barat sendiri terdapat 9.000 pesantren yang bisa menjadi sasaran program tersebut. (R/hnh/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar