Teheran, MINA – Seorang penasihat militer Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) meninggal karena luka-lukanya setelah serangan udara Israel di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, Kantor Berita semi-resmi Iran Mehr melaporkan pada Ahad (2/4/2023).
Kantor berita menambahkan bahwa penasihat itu diidentifikasi bernama Meqdad Meqdani.
Serangan udara yang melukai dan kemudian membunuh Pengawal Revolusi dilakukan pada Jumat pagi (31/3/2023), dan merupakan serangan udara putaran kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, The New Arab melaporkan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dengan keras mengutuk serangan yang dilakukan oleh “rezim Zionis yang agresif” terhadap sejumlah situs di Damaskus, Kantor Berita Tasnim melaporkan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Meqdani menjadi perwira kedua di Pengawal Revolusi Iran yang terbunuh setelah serangan Israel, karena IRGC mengumumkan kematian salah satu anggotanya sebelumnya.
Situs web resmi IRNA menyebut anggota tersebut bernama Milad Heidari, yang merupakan penasihat militer dan petugas penjaga.
Selain itu, Pengawal Revolusi Iran bersumpah bahwa Teheran “tidak diragukan lagi akan menanggapi kejahatan ini,” menurut pernyataan tersebut.
Selama lebih dari satu dekade perang, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap apa yang digambarkannya sebagai target yang terkait dengan Iran di Suriah, serta afiliasi kelompok Hizbullah Lebanon, di mana pengaruh Teheran telah tumbuh sejak mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Iran mengatakan para perwiranya bertugas sebagai penasehat di Suriah atas undangan pemerintah Suriah. Lusinan anggota Pengawal Revolusi termasuk perwira senior tewas di Suriah selama perang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama