Pencarian Korban Menara Grenfell Sulit dan Bahaya

Petugas pemadam kebakaran berjalan di area Menara Grenfell yang terbakar sambil berlindung dari jatuhan material dari atas. (Foto: Ben Cawthra/LNP)

 

London, 22 Ramadhan 1438/17 Juni 2017 (MINA) – Sedikitnya 200 petugas yang dikerahkan untuk terus mencari korban meninggal kebakaran Menara Grenfell di Kengsington, London Barat, harus menghadapi medan yang sulit dan berbahaya.

Komandan Stuart Cundy mengatakan bahwa ada bahaya dalam upaya pencarian dan para petugas kemungkinan tidak bisa mengindentifikasi semua korban.

Banyak anjing pelacak dan pesawat drone dikerahkan dalam upaya pencarian korban meninggal, setelah dipastikan tidak ada lagi korban yang masih selamat setelah beberapa hari kebakaran. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (17/6).

Para ahli mengatakan, intensitas api pada kebakaran Rabu (14/6) dini hari itu akan membuat identifikasi korban sangat sulit.

“Api itu benar-benar sebuah neraka. Anda akan mendapatkan banyak potongan tubuh, mengumpulkan tulang dan kadang-kadang yang tersisa hanyalah abu,” kata Peter Vanezis, seorang profesor ilmu kedokteran forensik di Universitas Queen Mary di London.

Ia menambahkan bahwa suhu api dalam kebakaran Menara Grenfell sebanding dengan suhu api kremasi.

Faktor lain yang juga menyulitkan adalah bahan DNA yang biasanya digunakan untuk membantu menentukan identitas korban seperti sikat gigi atau sisir, kemungkinan besar juga telah terbakar.

“Bahkan jika kita mendapatkan beberapa DNA, pertanyaannya adalah, apakah kita memiliki sesuatu untuk membandingkannya?” Kata Denise Syndercombe Court, pakar ilmu forensik di King’s College London. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.