Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas Kemenristekdikti

Risma Tri Utami - Sabtu, 19 Januari 2019 - 14:15 WIB

Sabtu, 19 Januari 2019 - 14:15 WIB

2 Views ㅤ

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. (Foto: Humas)

Pontianak, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penguatan dan revitalisasi pendidikan vokasi merupakan salah satu program prioritas kementeriannya.

Melalui berbagai program revitalisasi, Menristekdikti berharap pendidikan vokasi dapat menjadi pilihan utama, bukan pelengkap atau pilihan terakhir bagi calon mahasiswa. Jumlah pendidikan vokasi juga diharapkan meningkat setiap tahunnya.

“Politeknik merupakan tulang punggung penyiapan Sumber Daya Manusia profesional. Di berbagai negara maju, perguruan tinggi vokasi jumlahnya lebih banyak dibanding perguruan tinggi akademik. Contohnya Jerman, di sana jumlah pendidikan vokasi sudah lebih dari 61%,” tutur Nasir di Gedung Politeknik Negeri Pontianak, Jumat (18/1).

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas lulusan politeknik menurut Nasir adalah dengan meningkatkan kualitas input mahasiswa yang masuk.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Nasir mengatakan, saat ini mengkaji kemungkinan seleksi masuk politeknik negeri terintegrasi dengan sistem Seleksi  Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Dengan demikian politeknik mendapatkan input calon mahasiswa berkualitas dari berbagai daerah di Indonesia. Politeknik diharapkan menjadi perguruan tinggi yang heterogen, mahasiswa tidak hanya berasal dari satu daerah saja. Mutu akan lebih baik,” jelas Nasir.

Menteri Nasir juga mengingatkan kepada dosen dan pimpinan Poltek Negeri Pontianak untuk menyiapkan mahasiswanya dengan berbagai kompetensi. Setiap lulusan hendaknya memiliki bekal sertifikat kompetensi disamping ijazah untuk berkompetisi di dunia kerja.

Direktur Poltek Negeri Pontianak Muhammad Toasin Asha sangat mengapresiasi perhatian Pemerintah melalui Kemenristekdikti mengenai penguatan pendidikan vokasi. Ia mengatakan bahwa saat ini Poltek Negeri Pontianak tengah berbenah untuk meningkatkan kompetensi lulusannya.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Saat ini telah ada enam program studi yang telah memiliki lembaga sertifikasi kompetensi, sedangkan 16 program studi lainnya akan menyusul,” pungkas Direktur Poltek Negeri Pontianak. (R/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK