Pendudukan Israel Telah Bunuh 55 Jurnalis Palestina Sejak 2000

photo by: ALRAY

Ramallah, MINA – Pendudukan Israel telah membunuh 55 pekerja media Palestina sejak tahun 2000, menurut Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), Selasa (10/01).

Sebagaimana dikutp dari Alray, Ketua Sindikat Jurnalis Palestina (PJS), Naser Abu Baker mengatakan, PJS telah mencatat 900 pelanggaran terhadap jurnalis Palestina pada 2022.

Dalam konferensi pers yang diadakan Senin di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, Abu Baker menambahkan bahwa tentara pendudukan Israel membunuh dua jurnalis pada tahun 2022, termasuk reporter Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, dan Ghufran Warasneh.

Yerusalem telah menyaksikan jumlah tertinggi serangan Israel terhadap jurnalis Palestina dalam upaya untuk menekan liputan media tentang pelanggaran Israel terhadap tempat suci Muslim dan Kristen di kota suci tersebut, yang dia jelaskan.

Baca Juga:  Presiden Venezuela: Pembantaian Israel di Gaza Genosida Paling Mengerikan

Abu Baker mengatakan PJS, bersama Federasi Jurnalis Internasional, sedang mengambil langkah untuk membawa serangan Israel terhadap jurnalis ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Mohammad al-Lahham, kepala Komite Kebebasan PJS, mengatakan bahwa jurnalis dan media Palestina telah menjadi sasaran 8.500 serangan Israel sejak 2013.

Selama setahun terakhir, 52 jurnalis Palestina menderita luka tembak, 90 lainnya terluka setelah terkena langsung granat gas air mata, dan 117 lainnya diserang secara fisik, kata al-Lahham.

Tentara pendudukan Israel telah menahan 40 jurnalis Palestina selama setahun terakhir, 20 di antaranya masih berada di penjara.

Memperingatkan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap jurnalis Palestina, al-Lahham menunjukkan bahwa PJS mendokumentasikan 99 serangan oleh pemukim kolonial Israel terhadap pekerja media Palestina pada tahun 2020, yang sebagian besar dilakukan di bawah hidung dan perlindungan tentara pendudukan Israel. (T/ara/P1).

Baca Juga:  Nikki Haley: AS Selalu Cintai Israel

MI’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf