Penembakan Orlando Diduga Kuat Konspirasi

Oleh: Rudi Hendrik, jurnalis Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Setelah penembakan Orlando yang menewaskan 50 orang termasuk pelaku, muncul berbagai dugaan dari pengamat dan netizen bahwa peristiwa itu adalah dan rekayasa berskala besar.

Dengan tidak adanya narasi yang jelas dan koheren, berbagai pihak akhirnya menciptakan versi mereka sendiri.

Di Facebook, rasa tidak percaya membuat sebagian netizen mengedarkan gambar meme yang menyatakan ada tiga penembak yang menyerang klub malam Pulse. Berbeda dengan cerita polisi yang menyebutkan pelaku hanya seorang yang bernama Omar Mateen.

Di YouTube, video virus menyiratkan hubungan antara Omar Mateen dengan imam Iran.  Sebuah video tertanggal 6 April menunjukkan imam Iran Sheikh Farrokh Sekaleshfar berbicara di Islamic Center Husseini di Sanford, Florida. Video itu menjadi sangat viral pekan ini, lebih dari 2 juta views hanya dalam beberapa hari. Dalam video tersebut, Sekaleshfar mengatakan bahwa membunuh orang gay adalah “belas kasih”, hal yang harus dilakukan.

Di Twitter, rumor menyebar tentang Mateen menggunakan aplikasi kencan komunitas gay Jack’d dan cuplikan rekaman menunjukan demikian.

Sebuah rekaman video juga tersebar yang menunjukkan pasca penembakan di luar gedung, terlihat dua orang membopong seorang “korban” dan dibawa menjauh dari TKP. Namun, di saat mereka merasa bahwa kamera tak lagi menyoroti, kedua orang itu menurunkan korban dan tertawa bersama.

Timbul pula pertanyaan tentang korban yang tidak dibawa ke sebuah layanan medis yang ada di dekat lokasi, tetapi justeru dibawa ke tempat yang berseberangan dengan pusat medis.

Sejumlah adegan ganjil yang tertangkap kamera membuat orang di internet bersikeras meyakini bahwa semuanya adalah serangan “false flag” (tipuan).

Situs LiveLeak menyebutkan bahwa untuk kali ini, ada berbagai alasan mengapa lagi-lagi serangan palsu dilaksanakan di AS. Alasan tersebut diantaranya adalah, untuk menakut-nakuti warga, menimbulkan kembali islamophobia, memuluskan agenda kontrol senjata yang diumumkan Obama, serta pengalihan isu oleh para perancang NWO, agar masyarakat lupa berbagai agenda perjanjian perdagangan bebas, semacam TTP, TTIP, TISA, CETA yang kini sedang diupayakan agar lolos.

Faktanya, orang memiliki banyak pertanyaan dan kecurigaan setelah tragedi, terutama ketika begitu banyak hal detail yang masih belum diketahui.

Sekelompok wartawan telah diminta mendirikan pos, baik di Washington maupun di Florida sendiri, untuk mengatasi beberapa rumor dan teori konspirasi yang menjadi sangat populer di Twitter, YouTube dan Facebook.

Ada beberapa posting Facebook yang mengklaim bahwa ada dua atau tiga penembak, atau ada dua penembak dan satu orang memblokir pintu keluar. Padahal sebelumnya kita tahu hanya ada satu penembak. Timbul pertanyaan, “Apa yang menyebabkan saksi mata berpikir ada lebih dari satu pelaku?”

Aparat penegak hukum telah mengatakan berulang kali bahwa Mateen adalah satu-satunya penembak, dan Walikota Orlando Buddy Dyer menegaskan saat itu.

Sementara itu, orang-orang yang memberikan kesaksian, tidak ada satu pun yang mau memberi kesaksian kepada polisi.

Jika hanya ada satu penembak, maka timbul pertanyaan, “Mengapa begitu sulit bagi orang untuk melarikan diri?”

Salah satu saksi mengatakan kepada wartawan, sejumlah orang tidak melarikan diri, meskipun keadaan saat itu kacau. saksi lain juga berbicara dengan mengatakan, ia terpaksa berlindung di bawah meja, takut bahwa usaha melarikan diri mungkin justeru menyebabkan kematiannya.

Klub pasti memiliki penjaga keamanan bersenjata dan kamera CCTV, tapi kenapa tidak ada keamanan yang menghentikan Mateen? Dan di mana video tersebut?

Baru-baru ini, sebuah situs Tribunist memposting cerita berjudul “Ketika Anda Mendengar Seseorang Menyebut AR-15 Sebagai Senapan Serbu”.

Senjata ini bukanlah senapan serbu karena hanya semi-otomatis, dan media terlalu membesar-besarkan baik berapa banyak putaran dapat api dan seberapa besar amunisi adalah. Mateen menggunakan Sig Sauer MCX yang mirip dengan AR-15.

Senapan serbu adalah senapan mampu api otomatis yang akan menembak terus menerus saat pelatuknya ditekan. Jenis ini tidak tersedia untuk sipil sejak 1986. Senapan AR-15 versi sipil dan senapan gaya militer lain, tapi hanya mampu menembak semi-otomatis, ketika pelatuknya ditarik, satu peluru ditembakkan.

Banyak orang juga mempertanyakan penyebutan serangan Orlando sebagai “penembakan massal paling mematikan dalam sejarah AS”. Mereka membandingkan dengan insiden pembantaian serupa 1890 di Wounded Knee, di mana sedikitnya 150 orang Sioux meninggal.

Definisi modern istilah “penembakan massal” adalah kejadian penembakan tunggal yang menewaskan lebih dari empat orang. Sementara peristiwa Wounded Knee adalah aksi militer.

Tujuh Petunjuk Utama

Dari keganjilan-keganjilan yang ditemukan, setidaknya ada tujuh poin penting yang menunjukkan bahwa penembakan massal Orlando kemungkinan adalah operasi bendera palsu:

Petunjuk pertama. Terduga Pembunuh Bekerja untuk G4s.

Terduga pembunuh bekerja untuk G4s yang terkenal. G4s adalah perusahaan keamanan multinasional swasta Inggris, dengan pendapatan terbesar di dunia. Sudah terekspose bahwa perusahaan ini memiliki hubungan dengan Israel, dan aparat keamanan- poros intelijen AS-Inggris -Zionis (CIA, MI6, Mossad). Misalnya, G4S membantu Israel menangani penjara sebelum baru-baru ini dikeluarkan karena publisitas yang kurang baik (berkat gerakan BDS). Oleh karena itu menarik bahwa terduga pembunuh massal / penembak (atau kambing hitam) Omar Mateen, seorang pria Muslim 29 tahun, telah menjadi karyawan G4S sejak tahun 2007.

“Omar Mateen dipekerjakan oleh G4S di sebuah komunitas perumahan di Florida Selatan dan sedang tidak bertugas pada saat kejadian. Mateen tunduk pada screening rinci perusahaan ketika ia direkrut pada tahun 2007,” kata pernyataan G4S.

Menurut artikel di sebuah blog Washington, G4s terkoneksi dengan serangan 9/11 dan Guantanamo.

“Sebelumnya disebut Securicor, G4S menyediakan keamanan di tiga bandara yang terkena serangan 9/11. Securicor / G4S telah membeli Argenbright Security (perusahaan keamanan bandara 9/11) hanya sembilan bulan sebelum serangan 9/11. Perusahaan ini kemudian menjalankan operasi di Teluk Guantanamo.”

Petunjuk kedua. Tersangka pembunuh sudah lama diketahui FBI.

FBI tahu mengenai Mateen dan mereka mengevaluasi potensi terorismenya dengan menginterogasinya setidaknya dua kali di waktu yang berbeda, sementara kita tahu FBI sudah beberapa kali terbukti melaksanakan operasi terror palsu.

Petunjuk ketiga. Tersangka langsung ditembak mati.

Tersangka Pembunuh ditembak mati sebelum ia sempat berbicara. Omar Mateen telah ditembak mati, jadi kita tidak akan pernah mendengar cerita dari pihaknya. Hal ini tentunya bukan pertama kali terjadi dalam setiap operasi bendera palsu.

Petunjuk keempat. Lagi-lagi ISIS.

Tersangka pembunuh bersumpah setia kepada ISIS. Sementara kita tahu bahwa ISIS adalah frankestein peliharaan Tatanan Dunia Baru (NWO), jadi bisa dipahami jika serangan-serangan palsu di manapun selalu memakai kartu ISIS untuk menancapkan pemikiran di kepala orang-orang bahwa ISIS adalah musuh utama Amerika sementara terlalu banyak bukti bahwa ISIS adalah cipataan Amerika dan Israel.

Petunjuk kelima. Pelatihan MCI.

Terjadi Pelatihan Peristiwa Kecelakaan Massal 3 Bulan Sebelum penembakan Orlando. Di jam yang sama, tempat yang sama, acara yang sama dengan penembakan massal Orlando ini, telah dilaksanakan latihan MCI (Mass Casualty Incident) 3 bulan yang lalu, meskipun tidak banyak informasi yang dipublikasikan tentang itu.

Petunjuk keenam: Numerologi 666.

Numerologi 666 terjadi di hampir semua operasi bendera palsu. Ada tanda-tanda numerologi dalam peristiwa seranagan palsu Orlando. Serangan itu terjadi kemarin pada 12 Juni 2016, yang ditulis dalam bahasa Inggris Amerika dengan urutan 12/06/2016. Ada angka 6, kemudian lima digit (1 + 2 + 2 + 0 + 1) yang sama dengan 6 ketika ditambahkan, kemudian diakhiri dengan angka 6, membuat simbol 666. Simbolisme okultisme dari nomor ini ada dalam seluruh operasi Secret Society Illuminati. Kebetulankah?

Petunjuk ketujuh. Lebih dari 50 Korban Tewas.

Alasan lain untuk mencurigai narasi resmi dari penembakan massal Orlando antara lain adalah jumlah dugaan korban meninggal. Lebih dari 50 orang tewas? Jumlah terbesar orang tewas di AS sejak 9/11? Jadi bagaimana seorang penjaga keamanan berhasil memiliki pelatihan dan kecakapan untuk membunuh banyak orang di waktu sesingkat itu? Kami menemukan celah yang sama dalam cerita resmi Sandy Hook, di mana anak kurus Adam Lanza diduga telah menembak dan menewaskan 26 orang dalam waktu singkat.

Kejanggalan ini juga ditulis dalam analisa Kevin Barrett, “Lebih dari 50 korban tewas? Hanya satu penembak? Dan orang itu bahkan bukan merupakan pasukan khusus profesional, tapi penjaga keamanan biasa (yang secara kebetulan berada di semua layar radar Keamanan Nasional, seperti banyak orang lainnya yang kini terbukti hanya merupakan kambing hitam dari suatu propaganda).” (P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.