Jakarta, 11 Sya’ban 1436/29 Mei 2015 (MINA) – Myanmar untuk sementara harus dikeluarkan dari ASEAN karena tindakannya menindas masyarakat Rohingya lebih-lebih lagi adanya isu kontroversial Ashin Wirathu, demikian Penggiat Pendidikan dan Kebudayaan Geish Chalifah.
“Mininal mereka diberi sanksi dikeluarkan dari Asean untuk sementara,” ujar Geish dalam aksi demo solidaritas untuk masyarakat Rohingya, Jumat, di depan Kedutaan Besar Myanmar untuk Indonesia Jl. Agus Salim No.109 Menteng, Jakarta Pusat.
Ia menekankan, tindakan pada Myanmar ini perlu dilakukan karena melanggar hak asasi manusia, bahwa setiap manusia punya hak hidup, hak beragama dan hak beribadah.
“Masyarakat Rohingya seharusnya dan selayaknya hidup di negaranya sendiri, tapi karena berbeda agama, dia tertindas oleh pemerintah dan orang-orang yang tidak berkemanusiaan,” ungkap Geish kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia juga menyatakan, Indonesia adalah negara yang damai, berempati dan siap menerima pengungsi-pengungsi Rohingya yang ditindas di tanah airnya sendiri.
Geish yang juga aktif di Radio Silaturahim (Rasil), berharap Pemerintah Indonesia tegas dan bijaksana atas tragedi Rohingya. (L/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat