Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengungsi di Yaman 91 Persen Warga Somalia

Rudi Hendrik - Jumat, 6 Oktober 2017 - 15:13 WIB

Jumat, 6 Oktober 2017 - 15:13 WIB

351 Views

Pengungsi Somalia di Yaman. (Foto: dok. Horseed Media)

Pengungsi Somalia di Yaman. (Foto: dok. Horseed Media)

 

Jenewa, MINA – PBB melaporkan, 91 persen dari seluruh pengungsi di Yaman yang sedang dilanda perang adalah warga Somalia.

Badan Pengungsi PBB, UNHCR, melaporkan pada Kamis (5/10), ada sekitar 256.000 orang Somalia yang berada di kamp-kamp di negara miskin itu. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Sementara itu, sekitar 10.000 pengungsi Somalia sekarang berusaha melarikan diri dari Yaman yang konfliknya telah membunuh ribuan orang dan wabah kolera mengancam hampir satu juta orang.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Dua kapal yang disewa oleh UNHCR dan agen Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah meninggalkan pelabuhan Aden di Yaman menuju pelabuhan Berbera di Somalia pada Ahad (1/10).

UNHCR yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu mengatakan, kapal ketiga juga akan berangkat pada akhir bulan ini dalam perjalanan 16 sampai 18 jam.

“Secara keseluruhan, 284 pengungsi Somalia telah kembali dari Yaman dalam tiga pekan terakhir,” kata juru bicara UNHCR Yaman Shabia Mantoo, Kamis.

Konflik Yaman telah merenggut nyawa lebih dari 8.500 orang sejak 2015, ketika koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi bergabung dalam perang antara pemerintah dengan aliansi pemberontak.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Perang telah mendorong 17 juta orang ke ambang kelaparan. PBB menyebut tahun ini sebagai “krisis kemanusiaan terbesar di dunia.”

Yaman juga menghadapi blokade pelabuhan dan bandara. Komite Palang Merah Internasional mengatakan bahwa wabah kolera telah membunuh lebih dari 2.100 orang sejak April. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Timur Tengah
Timur Tengah
Afrika
Internasional