Penuh Berkah, Ramadhan Jadi Kesempatan Pemuda Gaza Buka Usaha

Warga memenuhi pasar di Gaza City pada malam menjelang Ramadhan. (Foto: Mohammed Salem)

Gaza, MINA – Zuhair Shareer, seorang pemuda Palestina, menunggu dengan tidak sabar bulan suci Ramadhan untuk mulai menjual “samosa” di pasar Gaza yang sibuk. Dia melihat Ramadhan sebagai kesempatan untuk mencari uang tambahan sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

Shareer memberi tahu reporter PIC bahwa dia menghabiskan beberapa jam berdiri di pasar untuk menjual semua barangnya, dan dia menghasilkan antara 10 dan 20 shekel per hari.

Ramadhan adalah kesempatan yang sangat cocok bagi pemuda pengangguran memperoleh penghasilan, meski sangat kecil, menurut Shareer, 30 tahun, ayah dari empat anak.

Tak jauh dari situ, Muhammad Abu Samaan menjual aneka taplak meja yang banyak diminati selama Ramadan.

Baca Juga:  Menlu Retno Bahas Persiapan Evakuasi WNI di Timur Tengah

Abu Samaan memulai bisnisnya selama dan menganggap taplak meja sebagai pekerjaan sementara.

Jualan taplak meja, asinan, dan manisan, menurut Abu Samaan, lulusan universitas menengah jurusan akuntansi, merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis yang bisa dilakukan selama Ramadan.

Pria Gaza itu mengatakan dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya mengingat tingginya tingkat pengangguran dan kondisi ekonomi yang sulit.

Gaza secara konsisten menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi, mencapai sekitar 60%.

Menurut perkiraan Palestina, tingkat pengangguran di kalangan pemuda di Gaza yang bergelar diploma menengah atau universitas mencapai 74 persen.

Mahmoud Makat, di sisi lain, terpaksa mencari peluang kerja jangka pendek selama Ramadan. Salah satu dari banyak saran adalah menjual mainan untuk anak-anak dan lampion.

Baca Juga:  Bahrain Serang Israel sebagai Bukti Bela Palestina

Makat mengungkapkan dia adalah satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarganya, yang tidak diberikan bantuan sosial yang mereka perkirakan untuk menutupi pengeluaran mereka selama Ramadhan.

Menurut perkiraan Palestina, 80% dari lebih dari 2 juta hidup dalam kemiskinan dan bergantung pada bantuan internasional.(T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.