Tel Aviv, MINA – Israel membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom, memperbarui akses masuk ke Jalur Gaza setelah 11 hari pertempuran berakhir dengan gencatan senjata.
Banyak orang di komunitas internasional telah mendesak agar penyeberangan segera dibuka kembali untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang rusak itu, Times of Israel melaporkan.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir telah dicapai antara Israel dengan faksi-faksi Palestina, mengakhiri perang Gaza selama 11 hari.
Middle East News Agency (MENA) melaporkan, Kamis malam (20/5), gencatan senjata “bersama dan serentak” mulai berlaku Jumat dini hari pukul 2:00 (waktu setempat Palestina).
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Stasiun televisi Aljazeera juga memberitakan, pihak Mesir sebagai mediator telah menyampaikan kepada Pemimpin Hamas, Ismail Haniya yang berdomisili di Qatar, bahwa gencatan senjata mulai berlaku pukul 02.00 Jumat dini hari.
Otoritas Pendudukan Israel dalam keterangan persnya menyampaikan, menerima gencatan senjata secara timbal balik tanpa syarat sesuai dengan usulan Mesir.
Kesepakatan ini juga diumumkan dalam Sidang darurat kabinet mini Israel urusan politik dan keamanan yang dipimpin Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di gedung Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv Kamis malam (20/5), yang akhirnya memberi suara setuju gencatan senjata untuk mengakhiri agresi ke Gaza.
Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya menanggapi kesepakatan gencatan senjata disiarkan langsung di televisi nasional, Kamis malam, ia menyatakan telah mendesak PM Netanyahu untuk mengupayakan de-eskalasi, sementara Mesir, Qatar, dan PBB berusaha menengahi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)