Hongkong, MINA – Demonstran anti-pemerintah di Hong Kong memblokir jalan-jalan utama pada Senin (1/7) pagi, untuk membatasi akses ke upacara yang menandai hari jadi pengembalian kota itu ke China.
“Pejabat-pejabat senior Hong Kong dan China daratan dijadwalkan menghadiri acara tahunan pengibaran bendera pada peringatan 22 tahun serah terima wilayah itu pada 1 Juli 1997,” demikian Voice of America (VOA) melaporkan.
Aktivis pro-demokrasi menyerukan pawai seperti yang mereka lakukan pada setiap ulang tahun. Tahun ini pawai diperkirakan lebih besar dari biasanya karena penentangan yang meluas terhadap usul pemerintah yang akan memungkinkan tersangka kejahatan diekstradisi ke China daratan untuk menghadapi tuntutan.
Ini akan menjadi protes ketiga dalam tiga pekan terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi tersebut.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Pemerintah telah menunda karena perdebatan mengenai RUU itu tanpa batas waktu, dan membiarkannya mati. Tetapi pimpinan protes menginginkan RUU itu dicabut secara resmi. Mereka juga menuntut pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengundurkan diri.
Pada Ahad (30/6), pendukung pemerintah mengadakan rapat umum pro-polisi. Polisi Hong Kong dikecam karena menggunakan gas air mata dan peluru karet dalam membubarkan aksi protes, menyebabkan puluhan orang terluka pada 12 Juni. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)