Ramallah, MINA – Dalam sebuah peringatan 17 tahun wafatnya mantan Presiden Yasser Arafat pada Rabu (10/11), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, komunitas internasional harus mengubah cara bertindak terhadap Israel, dengan beralih dari hanya pernyataan kecaman ke langkah-langkah nyata.
Yasser Arafat meninggal pada 11 November 2004 pada usia 75 tahun di rumah sakit militer Percy di Clamar, pinggiran Paris, Prancis. Dokter yang merawatnya mengungkpakan kematian Yasser akibat pendarahan hebat di kepalanya.
“Peringatan ini datang dan tujuan nasional kita sedang melalui tahap yang sangat rumit, mungkin yang paling sulit dalam sejarah perjuangan kita. Ini tidak masuk akal atau tidak dapat diterima jika pendudukan tetap mengganggu kita selamanya dan tidak masuk akal bagi kita untuk tetap mematuhi perjanjian yang tidak dipatuhi Israel,” ujar Abbas dalam pidatonya seperti dikutip dari Wafa.
Selain itu, Abbas menyerukan kepada rakyat dan faksi-faksi di Palestina untuk bersatu menuju persatuan nasional dalam mewujudkan kemerdekaan.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
“Pada peringatan yang menyakitkan ini, peringatan kematian syahid Yasser Arafat, kami memperbarui kepatuhan kami pada persatuan rakyat kami dan seruan untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional di mana semua faksi yang berpartisipasi di dalamnya akan berkomitmen untuk legitimasi internasional yang diakui oleh Organisasi Pembebasan Palestina, satu-satunya wakil sah rakyat Palestina, dan untuk menjaga independensi keputusan nasional,” tegasnya.
“Saya katakan kepada saudara dan kawan saya, syuhada Yasser Arafat, kepada semua rekan dan pemimpinnya yang mati syahid, dan kepada para tahanan dan yang terluka, bahwa kami melanjutkan jalan yang telah Anda lalui, terlepas dari kesulitannya. Pendudukan akan berakhir dan kami akan mencapai kebebasan dan kemerdekaan di negara Palestina kami,” lanjutnya. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi