Jakarta, 2 Jumadil Akhir 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Pertemuan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dengan sejumlah tokoh Islam di Istana Merdeka, Jakarta dinilai terlalu singkat dan tidak dialogis.
Penilaian itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhammad Sirajuddin Syamsuddin dalam wawancara langsung dengan stasiun tv swasta di Jakarta pada Kamis (2/3) sore.
“Tidak ada yang dibicarakan dalam pertemuan itu, kecuali KH Ma’ruf Amin dan Profesor Yunahar Ilyas menyampaikan pesan-pesan secara umum. Dan Raja Salman hanya mengucapkan terima kasih dan mengatakan ‘Saya sudah paham’. Saya ber-husnuzon, mudah-mudahan apa yang (Raja Salman) sampaikan akan jadi kenyataan, bukan sebagai basa-basi,” ujar ulama yang akrab dengan nama Din Syamsuddin itu.
Namun, ia menyayangkan dan mengaku kecewa, sebab selain pertemuan itu sangat singkat, juga tidak berbentuk dialog yang semestinya ada pembicaraan dan tanyajawab dengan Raja Salman.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Seharusnya pertemuan bisa dirancang sangat baik. Sayang sekali. Setelah 47 tahun tidak ada kunjungan (Raja Arab Saudi ke Indonesia), tapi setelah ada pertemuannya berlangsung singkat dan kurang subtantif,” kata Din.
Sebelumnya di hari itu, puluhan ulama dan tokoh umat Islam diundang ke Istana Merdeka bersama Presiden RI Joko Widodo menyambut kedatangam Raja Salman dan rombongannya yang telah tiba di Indonesia sejak Rabu, 1 Maret.
Selain kunjungan kenegaraan pada 1-4 Maret, Raja Salman yang membawa rombongan sebanyak 1.500 orang ke Provinsi Bali untuk berlibur selama beberapa hari. (L/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak