Ramallah, MINA – Petugas medis Palestina di Tepi Barat yang diduduki akan dilengkapi dengan pelindung tubuh di tengah gelombang serangan militer dan pemukim Israel, yang menyebabkan hampir 160 warga Palestina tewas sepanjang tahun ini dan puluhan petugas kesehatan terluka.
Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) mengumumkan pada Selasa (8/7) bahwa mereka akan mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu menyumbangkan 20 rompi antipeluru dan helm ke Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) karena bahaya yang dihadapi oleh pekerja medis garis depan di Tepi Barat yang diduduki.
Petugas medis Palestina mengatakan, mereka telah berulang kali menjadi sasaran langsung pasukan Israel atau diblokir dari menjalankan tugasnya.
Petugas kesehatan PCRS melaporkan 193 pelanggaran terpisah dalam enam bulan pertama tahun 2023, lebih dari tiga kali lipat jumlah antara Januari hingga Juni 2022.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Aseel Baidoun, manajer advokasi dan kampanye MAP, mengatakan kepada The New Arab bahwa karena bahaya yang dihadapi petugas medis di Tepi Barat yang diduduki, LSM tersebut terpaksa memberikan pelindung tubuh dan helm kepada para pekerja PRCS.
“Hukum internasional tidak dapat melindungi mereka (petugas medis) sebagaimana mestinya, jadi sekarang kami harus menemukan cara untuk melindungi diri mereka sendiri. Bayangkan mengevakuasi orang yang terluka sambil mengenakan rompi yang sangat berat dan menghadapi ketakutan bahwa tentara Israel akan langsung menargetkan Anda tanpa pertanggungjawaban,” kata Baidoun. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon