New York, MINA – Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudainah mengatakan, pidato Presiden Mahmoud Abbas pada Sidang Majelis Umum PBB ke-72, yang dijadwalkan hari Rabu depan (20/9), akan sangat penting.
Abu Rudainah mengatakan Abbas akan menekankan perlunya solusi dua negara di Palestina dan Israel, yang didasarkan pada perbatasan tahun 1967 dengan Kota Al-Quds sebagai ibukota negara Palestina merdeka.
Juru bicara kepresidenan mengulangi posisi kepemimpinan bahwa seharusnya tidak ada “negara [Palestina] sementara atau sebuah negara bagian di Jalur Gaza tanpa Tepi Barat dan Kota Al-Quds,” demikian Kantor Berita Palestina melaporkannya yang dikutip MINA.
Dia mengatakan, kepemimpinan Palestina hanya akan menerima “negara merdeka dan berdaulat di perbatasan tahun 1967. ”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mahmoud Abbas hari Ahad ini tiba di New York untuk ambil bagian dalam mengikuti Sidang Majelis Umum PBB ke-72.
Selama kunjungannya ke Amerika Serikat, Abbas dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membahas prospek usaha AS di Timur Tengah, Abu Rudainah menambahkan.
Terkait hal ini, sebelumnya Trump berencana akan mengadakan pertemuan segitiga dengan Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada kesempatan itu.
Abbas juga akan bertemu dengan sejumlah pemimpin dunia serta delegasi Arab dan internasional. (T/R01/RS2)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)