Menlu Spanyol: Implementasi Perdamaian yang Realistis Mengakui Negara Palestina dengan Ibukota Yerusalem Timur

Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares. (Alyssa Mcmurtry/ Anadolu Agency)

Oviedo, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares pada Senin (22/1) mengatakan, sudah tiba waktunya untuk negara-negara tidak sekadar membicarakan solusi dua negara, melainkan mulai membicarakan implementasi abadi yang realistis yaitu mengakui negara dengan atau Al-Quds sebagai ibukota.

Hal itu disampaikan kepada wartawan setelah meninggalkan perundingan Dewan Urusan Luar Negeri UE, tempat para menteri luar negeri dari seluruh UE, negara-negara Arab, dan Israel yang memperdebatkan solusi dari masalah Palestina.

“Hanya karena hal ini tidak mudah, bukan berarti hal tersebut tidak realistis. Karena kita semua sepakat pada satu hal, perdamaian dan ini (pengakuan ) adalah satu-satunya pilihan realistis untuk perdamaian,” kata Albares dikutip Anadolu Agency.

Tanpa menyebutkan nama negaranya, ia mengatakan “semakin banyak” negara-negara Eropa mulai sependapat dengan Spanyol dalam hal konflik di dan kebutuhan mendesak akan perdamaian abadi melalui pengakuan negara Palestina.

Baca Juga:  Bendera Palestina Berkibar di Wisuda Universitas Michigan

Albares mengatakan Spanyol berkomitmen untuk mengakui kemerdekaan Palestina, namun mengatakan ia lebih suka melakukannya bersama seluruh komunitas internasional pada konferensi perdamaian.

“Ini bukanlah hal yang berlebihan, luar biasa atau baru, seluruh komunitas internasional, termasuk Palestina dan Israel, telah menyetujuinya dalam beberapa kesempatan… kita semua tahu apa arti perdamaian yang pasti bagi Timur Tengah dan seperti apa negara Palestina yang layak nantinya,” katanya.

Ia mengatakan negara Palestina yang realistis akan memiliki otoritas tunggal di Gaza dan Tepi Barat; kedua wilayah tersebut dihubungkan oleh suatu koridor; akses ke laut dan pelabuhan di Gaza; dan ibu kotanya di Yerusalem Timur.

“Ini adalah satu-satunya jaminan bahwa Palestina akan mempunyai masa depan. Ini satu-satunya jaminan keamanan bagi Israel, Palestina, dan seluruh Timur Tengah,” tambahnya.

Baca Juga:  PBB Tuduh Israel Tolak Akses Bantuan ke Gaza

Meskipun Albares mengatakan prioritasnya sekarang adalah membantu menyelenggarakan konferensi perdamaian untuk menerapkan solusi dua negara, ia juga mengatakan Spanyol akan mendukung Otoritas Palestina secara finansial dan diplomatis untuk mendapatkan kembali kendali atas Gaza.

Albares juga mendesak segera, yang menurutnya lebih mendesak karena “jumlah korban sipil yang tidak dapat ditoleransi” dan “situasi kemanusiaan yang ekstrim.”

Dia menambahkan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat mengenai konflik tersebut pada pertemuan para menteri luar negeri hari Senin di Brussels, namun sekarang adalah waktunya untuk berdialog dan membentuk kerangka kerja untuk proses perdamaian.

Albares juga mengatakan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat mengenai misi angkatan laut UE di Laut Merah untuk melindungi pelayaran, namun tidak ada negara yang menentang misi tersebut dan Spanyol tidak akan bergabung.(T/R5/B04)

Baca Juga:  Netanyahu: Perang Gaza Tidak akan Berakhir Meski Pertukaran Tawanan Dilakukan

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.