Pimpinan Ponpes Al-Fatah: LGBT Salahi Fitrah Manusia

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ustadz Wahyudi KS  (Foto: Rudi/MINA)
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ustadz Wahyudi KS (Foto: Rudi/MINA)

Bogor, 18 Rabi’ul Akhir 1437/28 Januari 2016 (MINA) – Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) adalah salah satu sifat yang menyalahi fitrah manusia, demikian dikatakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Wahyudi KS.

“Manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan antara lelaki dan perempuan. Sifat saling suka sesama jenis adalah sifat yang menyalahi fitrah manusia. Hakikatnya, manusia diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lainnya, bukan menyukai sesama jenisnya,” kata Wahyudi.

“Banyak ayat yang menerangkan tentang hal ini, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 221, surat An-Nur ayat 26 dan 32, juga surat Ar-Rum ayat 21. Ayat-ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk menyukai dan menikahi lawan jenis. Sementara sifat suka terhadap sesama jenis jelas sebagai bentuk penyelewengan akhlak dan menyalahi fitrah manusia,” kata Wahyudi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (28/1).

Menurut nara sumber di beberapa radio Islam di Jakarta ini, sifat saling suka antar sesama jenis bisa terjadi karena dua faktor, yaitu pergaulan dan kekecewaan. Dalam pergaulan, misalnya saja dua orang sejenis yang tinggal bersama hingga dewasa memiliki kecenderungan untuk menyukai temannya sesama jenis.

“Ini terjadi karena seseorang butuh menyalurkan biologisnya. Apabila dia telah menemukannya, dalam hal ini temannya sesama jenis, ia akan merasa nyaman yang akhirnya dia enggan untuk menyalurkannya kepada lawan jenisnya,” ujarnya.

Selain dari pergaulan, kata dia, sifat menyukai sesama jenis bisa timbul karena faktor kekecewaan.  Misalnya kecewa karena pasangan, istri kecewa terhadap suami, begitu juga sebaliknya, yang kemudian merambat kepada sifat tidak percaya kepada lawan jenisnya, akhirnya timbul niatan untuk menyukai sesama jenis.

“Dua faktor inilah yang kemudian menjadi pendorong terjadinya sifat ini,” katanya.

Selain menyalahi fitrah manusia, ia juga mengungkapkan bahwa sifat ini adalah sifat yang sangat dilaknat oleh Allah, juga dilaknat oleh Rasulullah. Sampai-sampai Allah menghukum kaum Nabi Luth yang terkenal dengan sifat suka sejenis dengan adzab yang sangat pedih.

Di akhir penjelasannya, ia berpesan kepada seluruh umat Islam untuk benar-benar menjaga anaknya sebagai titipan Allah dari sifat-sifat seperti itu. (L/P011/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rudi Hendrik