Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Bagi orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan berbagai rangkaian ibadah terkait lainnya, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, bershadaqah, dan lainnya, Allah telah menyediakan jalur khusus ke syurga melalui Pintu Ar-Rayyaan.
Hal ini seperti disebutkan di dalam hadits:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyaan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad).
Ar-Rayyan secara bahasa berarti puas, segar dan tidak haus. Ar-Rayyaan ini adalah salah satu pintu di surga dari delapan pintu, yang ada yang disediakan khusus bagi orang yang berpuasa.
Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam Kitab Fathul Bari menyebutkan, “Ar Rayyan adalah nama salah satu pintu di syurga yang hanya dikhususkan untuk orang yang berpuasa memasukinya. Hingga orang yang berpuasa kelak akan memasuki pintu tersebut dan tidak pernah merasakan haus lagi.”
Pada hadits lain disebutkan:
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari
فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ
Artinya: “Syurga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (H.R. Bukhari dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu).
Itulah pintu khusus bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, bukan sekadar meninggalkan makan, minum dan dari hal-hal yang membatalkannya. Namun ia sanggup meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya, semata-mata karena Allah.
Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً اتِّقَاءَ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ إِلاَّ أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْراً مِنْهُ
Artinya: “Jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah jalla wa ‘azza, maka Allah akan mengganti padamu dengan yang lebih baik.” (H.R. Ahmad).
Disebabkan itu pulalah ia masuk ke dalam syurga-Nya, seperti disebutkan di dalam hadits:
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِى
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Artinya: “Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Namun kalau kita masih mengikuti hawa nafsu kita, masih saja berbuat maksiat, bertindak jahiliyyah, tidak suka membaca Al-Quran, tidak peduli dengan shalat malam (tarawih), tidak suka berbuat kebaikan, dan amalan-amalan baik lainnya. Bagaimana mungkin pintu Ar-Rayyaan itu terbuka menerima kita?
Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan kita di dalam sabdanya:
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (H.R. Ath-Thabrani).
Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan rangkaian lainnya karena Allah, serta dapat memasuki syurga-Nya melalui pintu Ar-Rayyaan. Aamiin. (P4/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran