Baghdad, MINA – Perdana Menteri Haider Al-Abadi tampaknya memimpin perolehan suara dalam pemilihan parlemen Irak, diikuti oleh aliansi ulama berpengaruh Moqtada Al-Sadr, sumber komisi pemilu dan seorang pejabat keamanan mengatakan.
Abadi meraih 60 kursi dan koalisi Al-Sadr mendapat 51 kursi, dari total suara yang dihitung sejauh ini.
Sumber tersebut mengutip hasil awal tidak resmi pada Ahad (13/5), demikian Press TV melaporkan.
Rakyat Irak melaksanakan pemilihan pada hari Sabtu dalam pemilu pertama sejak kekalahan ISIS di negara itu. Hasil akhir diharapkan selesai pada Senin (14/5).
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Jumlah pemilih rendah hanya sekitar 45 persen, menurut komisi pemilihan.
Abadi adalah sekutu langka dari Amerika Serikat dan Iran.
Hasil tidak resmi yang dikumpulkan oleh wartawan Reuters di provinsi-provinsi selatan juga menunjukkan bahwa Sadr, seorang ulama pemberani yang memimpin pemberontakan melawan pasukan AS pada 2003-2011, menunjukkan dukungan yang kuat.
Jika hasil pemilihan menempatkan Sadr pada urutan kedua, itu akan menandai kembalinya kejutan dari ulama. Dia populer di kalangan orang miskin, tetapi telah dikesampingkan oleh tokoh-tokoh berpengaruh yang didukung Iran. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)