Baghdad, MINA – Mantan Perdana Menteri (PM) Irak Haider Al-Abadi memberi isyarat bahwa ia sedang mengincar kembali kursi jabatannya untuk kedua kali yang kini diduduki oleh Adel Abdel Mahdi.
Dalam wawancara khusus dengan AFP di kediamannya di “Zona Hijau”, Baghdad, pada Sabtu (13/7), Abadi mengingatkan bahwa kegagalan untuk menangani sektarianisme dan risiko korupsi akan melihat negara itu “berantakan”.
Pemerintah PM Mahdi sedang menghadapi kritik yang meningkat atas layanan yang buruk.
Menurut berbagai sumber, Abadi telah bekerja untuk mengamankan masa jabatan kedua.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Kami memiliki niat baik,” katanya, ketika AFP bertanya tentang ambisinya, demikian Nahar Net melaporkan.
Seorang sumber di pemerintahan mengatakan, Abadi telah mengirimkan perasa ke blok-blok politik utama yang dapat membantunya memenangkan sekutu di parlemen.
Pria 67 tahun itu menjabat sebagai perdana menteri pada 2014 tanpa pemilihan, saat Irak mundur dari kelompok ISIS yang merebut sepertiga negara itu.
“Dia mungkin mengambil keuntungan dari gelombang protes musim panas jika itu terjadi,” kata sumber itu.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Suhu musim panas yang melonjak dipasangkan dengan kekurangan listrik yang melumpuhkan telah membatasi pendinginan-pendingin ruangan yang sering memicu keresahan yang signifikan di Irak. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama