Kuala Lumpur, MINA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Tun Mahathir Mohamad telah memberikan reaksinya terhadap keputusan Komite Paralimpik Internasional (IPC) untuk melepaskan hak Malaysia yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Paralympic Dunia 2019.
“Mereka ingin membatalkan, biarkan mereka membatalkan. Saya menemukan bahwa dunia terpaksa mengikuti apa yang dikatakan Israel. Saya tidak mengerti karena dunia memiliki kekuatan tetapi masih harus mendengarkan Israel, kita (Malaysia) tak ikutlah,” ujar Mahathir ketika ditanya apakah kecewa dengan keputusan IPC, demikian Astro Awani melaporkan yang dikutip MINA, Senin (28/1).
Dia mengatakan, pemerintah tegas pada kebijakannya untuk tidak mengizinkan Israel masuk ke negara itu karena Israel adalah penjahat perang.
“Kerajaan Malaysia akan terus berpegang kepada pendirian anti-Israel, biarpun menerima tekanan dari badan-badan antarabangsa,” tegas PM Mahathir.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Pada Ahad (27/1), Dewan Pengurus IPC membatalkan hak Malaysia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Paralimpik Dunia 2019, yang akan diadakan di Kuching pada 29 Juli – 4 Agustus mendatang.
Sebelum hak Malaysia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan itu dicabut, sekitar 600 perenang dari 60 negara diperkirakan akan ambil bagian di Kuching, Malaysia dengan lebih dari 160 gelar juara dunia diperebutkan. (T/Ais/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina