Ankara, 30 Sya’ban 1436/17 Juni 2015 (MINA) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu menggambarkan vonis terhadap presiden Mesir terguling Muhammad Mursi sebagai ujian bagi negara-negara Barat dan media internasional dalam sikapnya pada prinsip demokrasi.
Ahmet Davutoglu berbicara setelah pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Mursi atas tuduhan “berkonspirasi” dengan kelompok Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon untuk melaksanakan “teror” di Mesir.
“Kami akan melihat apa yang akan dilakukan media internasional terhadap yang baru terjadi di Mesir, setelah mereka menuduh presiden Turki dan pemerintah menjadi diktator dan otoriter dalam siaran mereka selama pemilu Turki yang transparan,” katanya saat pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan, Selasa (16/6) di Ankara.
“Saya ingin tahu, apakah mereka dapat menaikkan suaranya (melawan putusan Mesir),” tambahnya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pidato Davutoglu berakhir sebelum dilaporkan, Mursi divonis mati atas tuduhan penjebolan penjara dalam pengadilan terpisah di hari yang sama.
Namun keduan putusan pengadilan terhadap Mursi masih tunduk pada banding.
Davutoglu menekankan, akan segera jelas apakah tujuan sebenarnya dari media internasional, karena demokrasi atau untuk kepentingan mereka sendiri, itu dilihat dari reaksi mereka terhadap vonis kepada Mursi.
“Kami akan melihat orang-orang yang berbicara tentang kebebasan di Turki tapi salut kepada rezim kudeta Mesir, orang-orang yang berbicara keadilan tapi tetap diam terhadap penindasan di Suriah,” tambahnya. (T/P001/P2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama