New Delhi, MINA – Polisi India telah menembakkan gas air mata dan menggunakan pukulan tongkat untuk membubarkan ribuan demonstran, termasuk mahasiswa, di New Delhi ketika protes terhadap undang-undang kewarganegaraan baru terus berlanjut untuk hari kelima berturut-turut di seluruh negari.
Korban tewas dari protes kekerasan terhadap hukum di India naik menjadi enam orang pada Ahad (15/12), termasuk empat orang tewas oleh tembakan polisi. Pihak berwenang tetap mempertahankan larangan internet dan jam malam di beberapa daerah timur laut.
Saksi mengatakan, jalan sepanjang setengah kilometer tempat para demonstran berkumpul di New Delhi selatan dipenuhi kaca, batu, pecahan batu bata dan sepeda motor yang tergeletak.
“Sekitar 4.000 orang memprotes dan polisi melakukan apa yang mereka lakukan untuk membubarkan mereka ketika massa membakar bus,” kata Chinmoy Biswal, seorang perwira polisi senior di daerah itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
“Jika itu adalah gerombolan yang damai itu akan dibubarkan secara damai,” katanya.
Pada malam hari, polisi menyerbu kampus Universitas Jamia Milia Islamia terdekat, tempat banyak pengunjuk rasa diyakini telah melarikan diri. Sejumlah mahasiswa ditangkap dari kampus. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina