Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi India Tahan Mahasiswa terkait Pemutaran Film Dokumenter Keterlibatan Modi

Rudi Hendrik - Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:55 WIB

Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:55 WIB

16 Views

Mahasiswa di Universitas Delhi ditahan karena pemutaran film dokumenter BBC. [Manish Swarup/AP Photo]

New Delhi, MINA – Polisi telah menahan banyak mahasiswa di ibu kota India, New Delhi, atas pemutaran film dokumenter BBC tentang dugaan peran Perdana Menteri Narendra Modi dalam kerusuhan sektarian Gujarat yang mematikan pada tahun 2002.

Polisi menyerbu Universitas Delhi setelah kelompok mahasiswa yang mendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi keberatan dengan pemutaran itu.

Polisi menyita laptop dan memberlakukan larangan pertemuan lebih dari empat orang.

Petugas polisi Sagar Singh Kalsi mengatakan kepada saluran berita India NDTV bahwa 24 siswa ditahan, Al Jazeera melaporkan.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Awal pekan ini, pemerintah federal menggunakan kekuatan darurat untuk memblokir penayangan film dokumenter tersebut dan melarang penyiaranya di media sosial. Twitter dan YouTube memenuhi permintaan tersebut dan menghapus banyak tautan ke film dokumenter tersebut.

Mahasiswa di Universitas Delhi dan di berbagai kampus di seluruh India berkumpul untuk menonton film dokumenter tersebut di laptop dan ponsel, menentang upaya pemerintah untuk menghentikan streaming film tersebut.

Film dua bagian itu mengatakan, Modi telah memerintahkan polisi untuk menutup mata terhadap kerusuhan mematikan saat dia menjadi menteri utama negara bagian Gujarat.

Kekerasan dimulai setelah 59 peziarah Hindu tewas dalam kebakaran di kereta api. Tiga puluh satu Muslim dihukum karena konspirasi kriminal dan pembunuhan atas insiden itu.

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Sekitar 2.000 orang, kebanyakan Muslim, tewas dalam kerusuhan yang terjadi kemudian. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Asia