Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi India Jaga Ketat Rumah dan Makam Burhan Wani

Rudi Hendrik - Ahad, 9 Juli 2017 - 17:16 WIB

Ahad, 9 Juli 2017 - 17:16 WIB

204 Views

Tentara India memblokir jalan utama di Tral, distrik Pulwama, daerah kediaman Burhan Wani, komandan pejuang Hizbul Mujahideen Kashmir, Sabtu, 8 Juli 2017. (Foto: dok. Uni India)

Tentara India memblokir jalan utama di Tral, distrik Pulwama, daerah kediaman Burhan Wani, komandan pejuang Hizbul Mujahideen Kashmir, Sabtu, 8 Juli 2017. (Foto: dok. Uni India)

 

Pulwama, 15 Syawwal 1438/9 Juli 2017 (MINA) – Polisi dan tentara India memusatkan penjagaan di Tral, distrik Pulwama, terutama di rumah dan makam tempat komandan pejuang kelompok Hizbul Mujahideen, Burhan Wani, dimakamkan.

Langkah pembatasan ketat terhadap warga Kashmir dilakukan oleh badan keamanan India di hari setahun peringatan kematian Burhan Wani pada 8 Juli.

Kematian Burhan pada tahun lalu oleh polisi India telah menjadi pemicu pemberontakan warga Muslim Kashmir terhadap pemerintah New Delhi selama berbulan-bulan yang menewaskan hampir seratus warga sipil.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Pihak keamanan memberlakukan jam malam, larangan berkumpul, larangan akses komunikasi dan jaringan internet, penghentian operasi kereta api, penutupan jalan raya, penempatan pasukan tambahan di setiap sudut-sudut Kashmir, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, penggerebekan rumah dan pelecehan terhadap para aktivis kemerdekaan.

Pasukan pemerintah mengubah area Tral menjadi garnisun untuk mencegah orang-orang sampai di sana. Ratusan personel dikerahkan di sekitar Eidgah Tral, tempat Burhan dimakamkan.

Di luar rumah Burhan, polisi, tentara dan petugas paramiliter CRPF ditempatkan untuk memastikan tidak ada pertemuan massa yang berlangsung.
Banyak grafiti pro-Burhan dibuat di desa-desa dan kota.

Warga lanjut usia mengatakan bahwa kondisi itu adalah tindakan keras paling berat yang dipaksakan oleh pemerintah selama dua dekade.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Saksi mata mengatakan, lebih dari 30 orang termasuk delapan wanita menderita luka di Shopian, Anantnag dan Tral. Pasukan pemerintah menggunakan peluru pelet pada warga yang mencoba menentang jam malam dan berkelompok menuju rumah Burhan.

Seorang pejabat Polisi mengatakan bahwa lebih dari 50 pemuda ditahan menjelang peringatan Burhan di Pulwama, Shopian, Kulgam dan Anantnag.
Warga mengatakan kepada Greater Kashmir yang dikutip MINA, jam malam diberlakukan di Tral saat pasukan pemerintah mengubah seluruh wilayah menjadi sebuah benteng. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Asia
Indonesia
Wawancara
Wawancara
Internasional