Almaty, MINA – Polisi Kazakhstan telah menangkap seorang aktivis yang berkampanye untuk para korban di Xinjiang, menyegel kantor kelompoknya dan menyita komputernya.
Serikjan Bilash, yang memimpin kampanye ditangkap di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan diterbangkan ke ibu kota Astana.
Bilash muncul pada hari Ahad dalam sebuah video yang difilmkan oleh polisi Kazakhstan. Sang aktivis mengonfirmasikan ia menghadapi tuduhan menghasut kebencian, meskipun tidak segera jelas apa yang memotivasi tuduhan tersebut.
Dia mengatakan dia tidak diciduk “oleh mata-mata Cina atau Cina”. Demikian The Guardian melaporkan, Senin (11/3).
Baca Juga: Iran: Kesepakatan Nuklir akan Tercapai jika AS Hentikan Taktik Intimidasi
Sementara itu, otoritas Kazakhstan belum membuat pernyataan resmi tentang penangkapan itu.
Istri Bilash, Leila Adiljan mengatakan: “Mereka membawa suamiku pada dini hari Ahad dan memindahkannya dengan pesawat ke Astana. Tampaknya sangat serius”.
Menurut sumber kantor kepolisian yang menahan Bilash mengatakan, tas berisi komputer, kamera, dan hard drive berisi informasi tentang orang yang ditahan di Xinjiang.
“Ada banyak kesaksian korban di komputer itu,” kata Gulzhan Toktaysn, seorang sukarelawan di kantor itu, yang telah disegel.
Baca Juga: Partai Netanyahu Ajukan RUU untuk Labeli Qatar sebagai ‘Pendukung Terorisme’
Pemerintah Kazakhstan yang kaya minyak adalah sekutu Beijing yang memposisikan dirinya sebagai “penyambung” dalam agenda perdagangan dan investasi Jalur Sutra moderen Cina, sebuah proyek infrastruktur dan pembangunan di seluruh Asia, Eropa, dan Afrika. (T/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris, Prancis, dan Kanada Keluarkan Peringatan Keras terhadap Serangan Israel di Gaza