Almaty, MINA – Polisi Kazakhstan telah menangkap seorang aktivis yang berkampanye untuk para korban di Xinjiang, menyegel kantor kelompoknya dan menyita komputernya.
Serikjan Bilash, yang memimpin kampanye ditangkap di kota terbesar Kazakhstan, Almaty, dan diterbangkan ke ibu kota Astana.
Bilash muncul pada hari Ahad dalam sebuah video yang difilmkan oleh polisi Kazakhstan. Sang aktivis mengonfirmasikan ia menghadapi tuduhan menghasut kebencian, meskipun tidak segera jelas apa yang memotivasi tuduhan tersebut.
Dia mengatakan dia tidak diciduk “oleh mata-mata Cina atau Cina”. Demikian The Guardian melaporkan, Senin (11/3).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Sementara itu, otoritas Kazakhstan belum membuat pernyataan resmi tentang penangkapan itu.
Istri Bilash, Leila Adiljan mengatakan: “Mereka membawa suamiku pada dini hari Ahad dan memindahkannya dengan pesawat ke Astana. Tampaknya sangat serius”.
Menurut sumber kantor kepolisian yang menahan Bilash mengatakan, tas berisi komputer, kamera, dan hard drive berisi informasi tentang orang yang ditahan di Xinjiang.
“Ada banyak kesaksian korban di komputer itu,” kata Gulzhan Toktaysn, seorang sukarelawan di kantor itu, yang telah disegel.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Pemerintah Kazakhstan yang kaya minyak adalah sekutu Beijing yang memposisikan dirinya sebagai “penyambung” dalam agenda perdagangan dan investasi Jalur Sutra moderen Cina, sebuah proyek infrastruktur dan pembangunan di seluruh Asia, Eropa, dan Afrika. (T/R11/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis