Maungdaw, 28 Dzulhijjah 1435 H/21 Oktober 2014 M (MINA) – Seorang politisi Maungdaw Rafique, mengatakan Polisi Penjaga Perbatasan (BGP) Myanmar terus memantau situs keagamaan Umat Islam termasuk masjid, sekolah (madrasah) dan pemakaman untuk melecehkan dan memfitnah masyarakat Rohingya.
“Ini adalah rencana otoritas untuk melecehkan masyarakat Rohingya dan memfitnah mereka yang ingin ditunjukkan kepada masyarakat Internasional bahwa Rohingya melakukan perlawanan hukum,” katanya sebagaimana yang diberitakan oleh Kaladan Press yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Petugas admin desa dari Maungdaw Selatan, Farous mengatakan pemantauan masih dilakukan sampai malam hari pada pekan kedua Oktober.
Hal ini mereka lakukan untuk meminimalisir dan mencegah Organisasi Solidaritas Rohingya (RSO) melakukan persembunyian di Maungdaw.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“BGP mencurigai daerah -bangunan keagamaan dan pemakaman- untuk persembunyian RSO masuk ke Maungdaw,” katanya, seperti yang diberitakan oleh Kaladan Press dan dikutip Mi’raj Islamic Nws Agency (MINA).
Menurut Rafique, apa yang dilakukan BGP terhadap situs keagamaan dan kuburan adalah salah satu jenis pra rencana mereka untuk melecehkan komunitas Muslim Rohingya dan mengancam masyarakat.
Setelah itu otoritas akan memfitnah kelompok RSO yang bersembunyi di tempat-tempat tersebut, kata politisi.
Kebanyakan penduduk desa khawatir terhadap tindakan yang dilakukan oleh petugas tersebut yang pada akhirnya akan merugikan etnis minoritas Rohingya.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
“Kami khawatir masyarakat Rohingya akan dilecehkan, dibunuh, diperas, dipenjara dan lainnya,” kata seorang tetua ssetempat, Lukman Hakhim.(T/P004/R11)
Mi’raj Islamic Nws Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam