Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi Sudan Tembakkan Gas Air Mata di Depan Istana Presiden

Ansaf Muarif Gunawan - Jumat, 18 Januari 2019 - 09:09 WIB

Jumat, 18 Januari 2019 - 09:09 WIB

7 Views

polisi-tembakkan-gas-air-mata-ke-demonstran-di-sudan/4716330.html

Khartoum, MINA – Polisi anti huru-hara di ibu kota Khartoum, Sudan, pada Kamis (17/1) melepas tembakan gas air mata ke arah demonstran yang berencana berjalan kaki menuju istana yang menuntut pengunduran Presiden Omar Al-Bashir.

Protes antipemerintah yang meletus di depan istana itu, sudah terjadi sejak 19 Desember lalu, setelah pemerintah menaikkan harga roti.

Protes telah berubah menjadi demonstrasi nasional harian melawan tiga dasawarsa pemerintahan Bashir, demikian The New Arab melaporkan yang di kutip MINA pada Jumat (18/1).

Para demonstran meneriakkan “Kebebasan, perdamaian, dan keadilan.” Mereka berkumpul di pusat Khartoum tempat pawai dimulai, tetapi polisi anti huru-hara dengan cepat menghadang pergerakan mereka dan melepaskan gas air mata, para saksi mengatakannya kepada seorang wartawan AFP.

Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas

Protes itu juga diadakan di kota Laut Merah di Port Sudan dan Gadaref. Penyelenggara menyerukan demonstrasi simultan di 11 kota selain Khartoum.

Menjelang pawai yang direncanakan, pihak berwenang telah memperkuat pasukan keamanan di daerah-daerah utama ibu kota.

Wartawan AFP melaporkan bahwa banyak personel keamanan yang berpakaian preman ditempatkan di sepanjang rute.

AFP mengatakan, beberapa kendaraan tentara yang dipasang dengan senapan mesin ditempatkan di luar istana.

Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur

Akibat demonstran itu, lalu lintas terlihat lebih sepi daripada hari biasanya pada puncak jam sibuk pagi hari.

Para pejabat mengatakan setidaknya, 24 orang telah tewas dalam protes itu, tetapi kelompok hak asasi manusia telah menempatkan jumlah korban tewas lebih tinggi.

Amnesty International mengatakan pekan lalu, lebih dari 40 orang telah terbunuh dan lebih dari 1.000 orang ditangkap.

Lembaga Hak Asasi Manusia mengatakan, yang tewas termasuk anak-anak dan staf medis. (T/Gun/RI-1)

Baca Juga: MSF: Separuh Penduduk Sudan Hadapi Kekurangan Pangan  

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Aljazair Siap Normalisasi Hubungan dengan Israel tapi Pakai Syarat

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Afrika
Afrika
Afrika