Khartoum, MINA – Polisi anti huru-hara di ibu kota Khartoum, Sudan, pada Kamis (17/1) melepas tembakan gas air mata ke arah demonstran yang berencana berjalan kaki menuju istana yang menuntut pengunduran Presiden Omar Al-Bashir.
Protes antipemerintah yang meletus di depan istana itu, sudah terjadi sejak 19 Desember lalu, setelah pemerintah menaikkan harga roti.
Protes telah berubah menjadi demonstrasi nasional harian melawan tiga dasawarsa pemerintahan Bashir, demikian The New Arab melaporkan yang di kutip MINA pada Jumat (18/1).
Para demonstran meneriakkan “Kebebasan, perdamaian, dan keadilan.” Mereka berkumpul di pusat Khartoum tempat pawai dimulai, tetapi polisi anti huru-hara dengan cepat menghadang pergerakan mereka dan melepaskan gas air mata, para saksi mengatakannya kepada seorang wartawan AFP.
Baca Juga: Ribuan Warga Maroko Protes Kapal Pembawa Suku Cadang Jet Tempur Israel
Protes itu juga diadakan di kota Laut Merah di Port Sudan dan Gadaref. Penyelenggara menyerukan demonstrasi simultan di 11 kota selain Khartoum.
Menjelang pawai yang direncanakan, pihak berwenang telah memperkuat pasukan keamanan di daerah-daerah utama ibu kota.
Wartawan AFP melaporkan bahwa banyak personel keamanan yang berpakaian preman ditempatkan di sepanjang rute.
AFP mengatakan, beberapa kendaraan tentara yang dipasang dengan senapan mesin ditempatkan di luar istana.
Baca Juga: Perang Dua Tahun, Pelanggaran terhadap Anak di Sudan Naik 1.000 Persen
Akibat demonstran itu, lalu lintas terlihat lebih sepi daripada hari biasanya pada puncak jam sibuk pagi hari.
Para pejabat mengatakan setidaknya, 24 orang telah tewas dalam protes itu, tetapi kelompok hak asasi manusia telah menempatkan jumlah korban tewas lebih tinggi.
Amnesty International mengatakan pekan lalu, lebih dari 40 orang telah terbunuh dan lebih dari 1.000 orang ditangkap.
Lembaga Hak Asasi Manusia mengatakan, yang tewas termasuk anak-anak dan staf medis. (T/Gun/RI-1)
Baca Juga: Lebih dari 300 Orang Tewas Imbas Serangan di Kamp Pengungsi Sudan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pesawat Kargo Kenya Kecelakaan di Somalia, Seluruh Awak Tewas