Khartoum, MINA – Polisi anti huru hara di ibu kota Sudan, Khartoum, menggunakan peluru aktif dan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang berjalan menuju istana presiden.
Video-video yang diunggah secara online tampak memperlihatkan kerumunan ratusan orang menuju ke istana yang terletak di tepi sungai Nil Biru di jantung kota Khartoum.
Para demonstran menyanyikan lagu-lagu patriotik dan meneriakkan, “Damai, damai melawan pencuri” dan “Rakyat ingin menjatuhkan rezim”.
Kerusuhan itu terjadi setelah lima hari demonstrasi melawan pemerintah Presiden Omar Bashir.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Pengunjuk rasa marah karena kenaikan harga, kekurangan barang-barang kebutuhan pokok dan krisis uang tunai.
Hiba Morgan dari Al Jazeera melaporkan dari Khartoum, seruan agar presiden mundur semakin keras dengan jumlah massa yang muncul untuk protes semakin signifikan.
“(Pengunjuk rasa) tampaknya sepakat mereka ingin melihat perubahan dan polisi harus menggunakan gas air mata dan amunisi langsung untuk membubarkan kerumunan,” kata Morgan. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina