LE PEN AKAN DIADILI KARENA LECEHKAN SHOLAT HARI RAYA PERGUNAKAN JALAN

Pemimpin Front Nasional Prancis
Pemimpin Front Nasional Prancis

Paris, 10 Dzulhijjah 1436/24 September 2015 (MINA) – Marine Le Pen, pemimpin Front Nasional Prancis, akan diadili Oktober 2015 dengan tuduhan menghasut kebencian rasial karena menghubungkan ummat Islam shalat berjamaah di jalanan pada hari Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha,  dengan orang berdoa di jalanan seperti pada masa pendudukan Nazi kala Perang Dunia Kedua yang lalu.

Wanita politisi yang dikenal anti Islam itu berjanji akan hadir di pengadilan Lyon.

Ia membuat pernyataan itu tahun 2010, saat berkampanye dalam usahanya mengalahkan mengambilalih kepemimpinan Front Nasional.

Tahun 2012, Asosiasi Prancis mengadukannya ke pengadilan, dan  pengadilan memutuskan akan memperkarakannya. Akibat lain adalah, pernyataan itu,  membuat Parlemen Eropa, pada Juli 2014, mencabut kekebalannya dari tuntutan hukum.

Setidaknya ada 15 tempat di Prancis yang ditutup saat Muslim melakukan shalat Jumat, Idul Adha, dan Idul Fitri.

“Saya minta maaf jika komentar saya keliru. Namun mereka yang bicara Perang Dunia II, akan tahu praktek doa di jalanan hanya terjadi saat pendudukan Nazi,” katanya di Lyon.

Islam adalah agama terbesar kedua di Prancis, terdiri dari  sepuluh persen penduduk negara itu. (T/anj/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0