Semarang, MINA – Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat di Kabupaten Semarang Jawa Tengah terus memberikan Paket Ramadhan diberikan kepada lansia dan perawat lansia di bulan Ramadhan 1445H-2024M.
Diikuti 25 santri dalam asrama, 45 santri luar asrama dan 11 siswa calon perawat lansia. Menjadi salah satu pesantren lansia di Jawa Tengah, terus memberikan pengalaman pembelajaran yang asyik kepada lansia.
“Paket Ramadhan kali ini, sedang dijajaki konsep mondok di Villa Santri, ternyata antusiasnya sangat tinggi. Sebanyak 30 tempat tidur kami siapkan, tinggal tersedia kamar barak berkapasitas 20 santri putri dan 30 santri putra, akan menjadi kegiatan setiap bulan suci Ramadhan,” jelas Purwoko, Direktur kurikulum Ponpes Lansia Raden Rahmat dalam keterangan tertulis, Selasa (19/3).
Pesantren khusus bagi dewasa dan lansia kini berbenah menjadi villa santri eksotis dan agamis, berada di wilayah Desa Gedong Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, kawasan tersebut sangat cocok digunakan pembelajaran lansia.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sebab letaknya di lingkungan pedesaan alami menjadi salah satu keunggulan pesantren lansia ini, sebagai sarana ekoterapi.
Purwoko menjelaskan, untuk pembelajaran di ponpes kasepuhan Raden Rahmat ini menggunakan teknik khusus agar diterima dengan baik para lansia, yakni komprehensif integeatif dan reflektif konsultatif.
“Misalnya, saya mengajar hadits dan Al-Qur’an. Pembelajaran menggunakan teknik yang sudah disusun buku kurikulum sehingga pembelajaran diterima baik oleh lansia. Karena pembelajaran ke lansia berbeda dengan anak muda,” jelasnya.
Para santri lansia tidak hanya belajar agama Islam tetapi juga mengisi kegiatan harian dengan aktivitas produktif. Contohnya perikanan air tawar, beternak, bercocok tanam, meracik obat-obatan herbal hingga membuat keterampilan yang beraneka ragam dari daur ulang sampah.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ponpes kasepuhan Raden Rahmat dalam pembelajaran menggunakan kurikulum Rojiro (olahrogo, olahjiwo, olahroso), serta memposisikan diri sebagai lembaga yang melayani para lansia secara, agamis, medis dan psikologis.
Hal tersebut agar di ujung usia senja lansia tetap produktif, mandiri, sehat, memiliki spiritual yang baik. Nah saat ini Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat membina 850 lansia yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Semarang. Jumlah tersebut belum termasuk santri dari berbagai wilayah di Indonesia yang menetap di Ponpes tersebut.
Salah satunya, Endah Sulistiyawati. Pensiunan guru asal Madiun Jawa Timur ini awalnya menemukan Ponpes Lansia Raden Rahmat di YouTube.
“Saya pengen sekali mondok, jadi saya seneng banget disini. Pengajarnya enak dan tempatnya sejuk sekali, tidak saya temukan di tempat lain,” jelasnya.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Melalui pembinaan yang holistik, komprehensif, dan integratif Ponpes kasepuhan raden rahmat terus memberikan pelayanan kesehatan, pembinaan spiritual dan pendampingan sosial.
Pesantren lansia terus berkoordinasi dengan instansi pemerintah untuk mendorong kepedulian masyarakat terhadap isu-isu kelansiaa berdampak nasional. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)