Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Praktisi Pendidikan Harap Study Tour Sekolah Tidak Dilarang

kurnia - Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:55 WIB

Sabtu, 18 Mei 2024 - 13:55 WIB

1 Views ㅤ

Bogor, MINA – Praktisi Pendidikan, Adnan Fairuz berharap, kegiatan study tour yang dilakukan sekolah-sekolah ketika akhir tahun pelajaran tidak dilarang, menyusul kecelakaan bus yang membawa siswa-siswi SMK Lingga Kencana.

Menurutnya, study tour tidak ubahnya kegiatan wisata lain seperti travel ibadah umrah, family gathering yang dilakukan perusahaan atau arisan, dan lain sebagainya.

“Bila ada kecelakaan akibat kendaraan yang mereka tumpangi tidak layak standar, bukan wisatanya yang dilarang, namun sanksi keras kepada penyedia transportasi yang teledor,” kata Fairuz kepada MINA di Bogor, Sabtu (18/5).

Dia mengimbuhkan, bagi sekolah jadi bahan evaluasi selama ini wisata erat dengan area pegunungan, pantai dan hiburan lainnya.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

“Era industri dan informasi yang maju seperti sekarang, perlu dilakukan wisata yang sarat pelajaran dan tak berjejal antri,” jelasnya.

Dia menyatakan, kegiatan study tour juga sebaiknya dilakukan ke pengusaha pertanian, peternakan, perikanan, pengolahan lahan hutan, UMKM atau desa-desa wisata yang menawarkan pesona kemandirian, seperti kampung Bahasa Inggris di Pare dan kampung Youtuber di Bondowoso.

“Wisata tak sekedar jalan-jalan, tapi juga sarat inspirasi. Biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis dan lebih membangun,” ujarnya.

Terkait kejadian kecelakaan, Fairuz menilai, hal tersebut merupakan kelalaian pihak penyedia transportasi yang setelah ditelusuri ternyata kendaraan bus tidak layak jalan.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

“Ini menjadi perhatian bagi pemerintah agar memberikan aturan dan sanksi tegas kepada vendor kendaraan wisata yang tak layak peroperasi,” kata Fairuz.

Fairuz juga menyampaikan duka cita atas kecelakaan menimpa siswa SMK Lingga Kencanan yang mengikut study tour. Dia berharap, Allah SWT mengampuni dosa dan merahmati korban yang meninggal.

“Kami meminta pihak Kepolisian untuk menghukum keras mereka yang bermain main dengan standardisasi kendaraan, karena ini mengakibatkan kecelakaan menghilangkan nyawa orang dan luka luka,” tambahnya.

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional
test