Paris, MINA – Dalam waktu kurang dari 24 jam, warga Prancis dapat berhenti mengenakan masker di luar ruangan, kecuali ketika berada di tempat-tempat ramai, dan menikmati kehidupan bebas jam malam mulai hari Ahad (20/6).
“Kita hidup di momen penting, waktu bahagia untuk kembali ke bentuk kehidupan normal,” kata Perdana Menteri Prancis, Jean Castex, dalam jumpa pers setelah pertemuan dewan kesehatan di Elysee, Anadolu melaporkan.
“Kami akan mencabut kewajiban umum untuk memakai masker di luar ruangan tanpa penundaan,” tegasnya.
“Keputusan untuk mencabut pembatasan 10 hari sebelumnya diambil sebagai pengganti “perkembangan positif” dalam situasi kesehatan karena dorongan vaksinasi massal yang efektif,” katanya.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Setidaknya 21,4% dari populasi Prancis divaksinasi sepenuhnya, menurut Our World in Data.
“Mengingat hasil ini, adalah normal bahwa kami menyesuaikan langkah-langkah kami dan elemen tertentu dari kalender kami, sambil mempertahankan tingkat kewaspadaan yang tinggi selama beberapa pekan mendatang,” tambahnya.
Masker masih akan wajib di dalam ruangan, ruang tertutup dan di luar ruangan di area ramai dan pasar umum.
Pembatasan kesehatan, penggunaan masker dan jam malam akan berlanjut hingga 30 Juni, tetapi sejak penguncian tahap ketiga mulai berlaku pekan lalu, secara umum kewajiban memakai masker di luar ruangan diikuti dengan kurang ketat.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Pengumuman pembatalan datang bahkan ketika Menteri Kesehatan Olivier Veran pada hari Selasa mengimbau untuk “tidak mengendurkan kewaspadaan kolektif.”
Dia menyarankan kehati-hatian berdasarkan pengalaman Inggris di tengah meningkatnya kasus varian Delta. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan penundaan pencabutan tahap terakhir penguncian selama empat pekan.
Veran mengatakan Prancis saat ini menghadapi situasi yang terjadi di Inggris beberapa pekan lalu. Sekitar 50-150 infeksi baru terdeteksi setiap hari di Prancis dan hampir 2% – 4% dari hasil tes menunjukkan adanya varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India.
Castex mengatakan vaksinasi adalah “benteng terbaik melawan dimulainya kembali epidemi.” Dia mengatakan pada bulan depan, targetnya adalah memvaksinasi 35 juta orang sepenuhnya dan memberikan suntikan pertama kepada 40 juta orang.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Prancis juga telah memulai vaksinasi untuk anak-anak berusia 12-17 tahun untuk menghindari mereka menjadi pembawa tanpa gejala dari varian yang sangat menular. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah