Aljir, MINA – Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika (82 tahun) menyatakan mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan setelah menghadapi protes jalanan besar-besaran terhadap pemerintahannya yang sudah berlangsung selama 20 tahun.
Bouteflika dalam kondisi sakit mengundurkan diri dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh kantor berita APS pada hari Selasa, 2 April, hanya beberapa jam setelah panglima militer menuntut tindakan segera presiden untuk menyerahkan jabatannya. Demikian Al Jazeera melaporkan.
“Niat saya adalah untuk berkontribusi menenangkan jiwa dan pikiran warga, sehingga mereka dapat secara kolektif membawa Aljazair ke masa depan yang lebih baik yang mereka cita-citakan,” kata Bouteflika dalam suratnya kepada Presiden Dewan Konstitusi.
“Saya telah membuat keputusan ini untuk menghindari dan mencegah argumen yang mendistorsi, dan menghindari pertikaian serius, untuk memastikan perlindungan warga,” tambahnya.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pengumuman itu mendorong perayaan di ibukota Aljazair, Aljir, dengan massa menyanyikan lagu dan mengibarkan bendera di pusat kota. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun