Riyadh, MINA – Presiden China Xi Jinping bertemu dengan para pemimpin negara Arab di ibu kota Arab Saudi, Jumat (9/12), dalam pertemuan puncak yang digambarkan sebagai “peristiwa penting” pada saat ketidakpastian ekonomi dan penataan kembali geopolitik.
Pertemuan tersebut dilakukan pada hari ketiga dan terakhir dari kunjungan pertama Xi ke Arab Saudi sejak 2016 dan hanya perjalanan luar negeri ketiganya sejak pandemi virus corona dimulai, The New Arab melaporkan.
Sehari sebelumnya, dia bertemu dengan Raja Salman dan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengumumkan kesepakatan dalam segala hal, mulai dari energi hidrogen hingga perumahan, meskipun hanya sedikit detail yang dirilis.
Hadir dalam pertemuan tersebut, di antaranya Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Tunisia Kais Saied yang tiba pada hari Kamis, bersama para pemimpin dari Qatar, Lebanon, Irak dan pemimpin lainnya.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
“China berharap dapat bekerja sama dengan Arab Saudi dan negara-negara Arab untuk menjadikan dua KTT tersebut peristiwa penting dalam sejarah hubungan China-Arab dan hubungan China-GCC,” kata Xi pada Kamis dalam sambutannya yang disiarkan oleh penyiar negara China, CCTV.
Negara-negara Teluk yang merupakan mitra strategis AS, memperkuat hubungan dengan China sebagai bagian dari perubahan ke arah timur yang melibatkan diversifikasi ekonomi mereka yang bergantung pada bahan bakar fosil.
Sementara itu, China sedang mencoba untuk memperluas lingkup pengaruhnya, terutama melalui Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, di mana China menyediakan pendanaan untuk proyek infrastruktur di seluruh dunia. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)