Jakarta, 17 Shafar 1438/ 17 November 2016 (MINA) – Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menghormati proses hukum terkait kasus dugaan penistaan agama oleh petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Hal tersebut disampaikannya usai membuka acara Fruit Indonesia 2016 di Senayan, Jakarta pada Kamis (17/11).
“Kita semuanya harus menghormati proses hukum yang sekarang ini sedang dijalankan oleh Polri. Jangan ada yang menekan-nekan,” ujar Presiden Joko Widodo.
Sebagaimana dilansir dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), disebutkan bahwa Presiden Jokowi juga meminta semua pihak untuk tidak melakukan intervensi terhadap kerja kepolisian dan aparat penegak hukum dalam menangani kasus tersebut.
“Jangan ada yang mencoba untuk mengintervensi, biarkan Polri bekerja sesuai dengan aturan hukum yang ada. Kita harus menghormati apa yang sedang dilakukan oleh Polri,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berulang kali telah menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan intervensi dan melindungi petahana Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya misalnya pada saat acara Silaturahim Nasional (Silatnas) Ulama Rakyat beberapa waktu lalu.
“Sudah saya sampaikan, saya tidak mau mengintervensi masalah hukum. Serahkan saja ke proses hukum. Ini kan sudah diproses, sebelum demo juga sudah diproses. Saksi-saksi sudah ditanya, saksi ahli sudah didatangkan,” tegas Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Silatnas Ulama Rakyat bertema “Doa untuk Keselamatan Bangsa” di Ecovention Ancol, Jakarta, pada Sabtu (12/11) lalu. (T/P007/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)