Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Jokowi Sampaikan Sejumlah Pandangan di Sidang Komisi ke-78 UNESCAP

sajadi - Selasa, 24 Mei 2022 - 08:33 WIB

Selasa, 24 Mei 2022 - 08:33 WIB

28 Views

Jakarta, MINA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi Ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Senin (23/5), secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta.

Pertama, Jokowi berpandangan, penanganan pandemi harus terus dilanjutkan dan kesenjangan vaksinasi di kawasan Asia Pasifik harus ditutup.

Menurutnya kawasan Asia Pasifik memiliki negara dengan pencapaian vaksinasi tertinggi dan juga terendah di dunia. Oleh karena itu, kesenjangan tersebut harus segera dihapus mengingat pentingnya keberhasilan vaksinasi dapat menentukan reaktivasi ekonomi nasional dan konektivitas dengan perekonomian dunia.

UNESCAP dapat mendukung terbentuknya jaringan fasilitas produksi dan distribusi vaksin regional, mengatasi tantangan logistik, dan mempersingkat rantai pasok,” ujar Jokowi

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Kedua, pendanaan untuk akselerasi tujuan pembangunanan berkelanjutan atau SDGs harus diperkuat. Menurut Presiden, ADB memperkirakan setiap tahunnya dibutuhkan USD 1,5 triliun untuk memastikan SDGs tercapai di Asia Pasifik tahun 2030, namun ketersediaan pendanaan global hanya USD 1,4 triliun.

“Kesenjangan besar ini harus ditutup. Investasi sektor swasta harus didorong,” ujarnya.

Jokowi menambahkan, meskipun Asia Pasifik merupakan kawasan terbesar bagi penanaman modal asing, inbound dan outbound, namun nilai investasi ke kawasan sendiri masih kecil. Untuk itu, UNESCAP perlu mendorong penguatan investasi intra-kawasan, mendukung kemudahan berusaha, promosi, hingga business matching di antara negara anggota.

“Pendanaan inovatif perlu terus dimajukan. Kolaborasi UNESCAP dengan ADB dan lembaga pendanaan lainnya, sangat diharapkan. Indonesia sendiri memajukan berbagai pendanaan inovatif termasuk SDG Indonesia One, green sukuk, dan ekonomi karbon,” ucap Presiden.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Ketiga, digitalisasi, pemberdayaan UMKM, dan pertumbuhan hijau merupakan masa depan bersama yang harus dioptimalisasi dan terus ditingkatkan. Untuk itu, Presiden mendorong sumber-sumber pertumbuhan baru tersebut untuk terus diperkuat.

“Dukungan bagi upaya pertumbuhan hijau sangat diperlukan termasuk, transisi energi. Kapasitas pajak perlu harus diperkuat, termasuk carbon tax,” tuturnya.

Presiden Jokowi pun menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kontribusi UNESCAP. Melalui Presidensi G20, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara berkembang, terutama di bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.

“Dengan bekerja bersama, kita dapat mempercepat pemulihan kawasan dan dunia menuju masa depan berkelanjutan. Recover Together, Recover Stronger,” pungkasnya. (R/RE1/RS2)

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Palestina