Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Mali Tuntut Yahya Jammeh Letakkan Jabatan

Syauqi S - Ahad, 15 Januari 2017 - 15:23 WIB

Ahad, 15 Januari 2017 - 15:23 WIB

370 Views ㅤ

Presiden Gambia Yahya Jammeh (kiri) dan Presiden Gambia terpilih Adama Barrow (kanan). (Foto: Somaliland Sun)

Presiden Gambia Yahya Jammeh. (Foto: dok. Al Jazeera)

Bamako, Mali, 16 Rabi’ul Akhir 1438/15 Januari 2017 (MINA) – Presiden Mali, Sabtu (14/1) waktu setempat, menyerukan Presiden Gambia Yahya Jammeh meletakkan jabatan dan menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan.

Krisis politik Gambia mendominasi Konferensi Tingkat Tinggi Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (Ecowas) di Bamako yang diselenggarakan bersama oleh Mali dan Perancis. Demikian News24 melaporkan, Ahad (15/1), seperti dikutip MINA.

Presiden terpilih Gambia Adama Barrow secara mengejutkan hadir di pertemuan puncak itu. Ia bertemu dengan para pemimpin Afrika Barat untuk meminta bantuan mereka mengakhiri kebuntuan politik di negaranya.

“Pada tanggal 19 Januari, saya berharap kebijaksanaan Afrika akan meyakinkan saudara kita (Yahya Jammeh) bahwa Muslim yang baik seperti yang ia klaim akan memberikan kebaikan yang lebih besar untuk Gambia, yang tidak menginginkan pertumpahan darah,” kata Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, kepada wartawan.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Barrow dijadwalkan akan mengambil kekuasaan pada 19 Januari ketika mandat Jammeh sebagai presiden habis. Namun, Jammeh telah menolak untuk menyerahkan kekuasaannya setelah berselisih hasil pemilihan 1 Desember yang dimenangkan oleh Barrow.

“Kita telah mengambil sikap yang tegas. Pertama, kita telah menerima Presiden,” kata Keita, mengacu pada Barrow.

Barrow dengan tak diduga-duga terbang ke Bamako, ibu kota Mali, pada Jumat (13/1) setelah melakukan pembicaraan soal krisis Gambia di Banjul bersama Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, pemimpin Liberia Ellen Johnson Sirleaf, dan Presiden Ghana John Mahama.

Sumber pejabat Mali dan Ghana megonfirmasi bahwa para pemimpin negara telah bertemu Barrow di sela-sela KTT.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Para pemimpin setidaknya dari 30 negara berkumpul di Bamako untuk membahas terorisme di benua itu dan dampaknya pada krisis migran Eropa. Namun, isu krisis Gambia akhirnya mendominasi agenda KTT.

Negara-negara Afrika Barat siaga satu setelah Jammeh, yang telah berkuasa 22 tahun, menolak mengakui kekalahannya dalam pemilu yang dimenangkan Barrow. Pendiri dan politikus Partai Aliansi untuk Orientasi dan Pembangunan Patriotik itu ingin membatalkan pemilu. (T/R11/RI-1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda