Kairo, 13 Rajab 1438/10 April 2017 (MINA) – Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi mengumumkan pada hari Ahad bahwa negara menetapkan keadaan darurat nasional untuk tiga bulan ke depan, setelah terjadi pengeboman terhadap dua gereja Kristen Koptik di Tanta dan Alexandria.
Keadaan darurat selama tiga bulan diumumkan dalam pidatonya di Istana Presiden, setelah pertemuan dengan Dewan Pertahanan Nasional.
Hukum darurat akan memberikan kewenangan pada Polisi untuk melakukan penangkapan, pengawasan dan penyitaan, serta dapat membatasi kebebasan bergerak.
Sisi juga mengumumkan pembentukan Dewan Tertinggi untuk Kontra Teror dan Ekstremisme, aparat keamanan baru yang bertujuan untuk memerangi pemberontakan militan yang tumbuh di negeri itu.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Sisi pun mendesak media untuk “berhati-hati” dalam liputan mereka tentang peristiwa yang “melukai rakyat Mesir”, demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Setidaknya 43 orang tewas dalam pengeboman di kota Tanta dan Alexandria yang terjadi saat jamaah berkumpul untuk merayakan Palm Sunday.
Kelompok Islamic State (ISIS) telah mengklaim dua pengeboman bunuh diri itu. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)